H+3 Pasca Libur Lebaran, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik

Reportika.co.id || Lampung Selatan, Lampung – H+3 pasca lebaran IdulFitri, penumpang reguler dan pengendara sepeda motor mulai padati pelabuhan penyeberangan Bakauheni, pelayanan di dermaga semakin meningkat hal ini di karenakan hampir habisnya masa liburan bagi karyawan perusahaan, yang kebanyakan pada senin, (17/4/2024) sudah banyak yang masuk kerja.

 

Pantauan Jurnalis Reportika di pelabuhan Bakauheni, pada H+3 sabtu pagi, 13/4/2024, hampir 1000 kendaraan sepeda motor sudah berangkat menuju pelabuhan penyeberangan Merak Banten sedangkan penumpang reguler dan eksekutif juga sudah mulai ramai.

 

Wanto (35 th) dari pesawaran Lampung Selatan yang hendak balik ke Tanggerang Banten untuk bekerja pada hari selasa yang akan datang mengatakan, dirinya berangkat pada sabtu pagi untuk menghindari kemacetan pada puncaknya nanti pada tanggal 15 dan 16 april karena para karyawan PT pada selasa, (17/4/2024) sudah beraktivitas kembali.

 

“Saya beserta keluarga balik ke Tanggerang lebih awal, walaupun anak-anak belum waktunya masuk sekolah, karena anak sekolah baru akan masuk nanti pada tanggal 19-04-2024 sebenarnya anak-anak masih kangen dengan neneknya, tapi di karenakan saya masuk kerja pada hari selasa, jadi saya dan keluarga balik lebih awal,” Ujarnya.

 

“Pada harus balik sekarang ini dengan membeli tiket online melalui perizy, dapat mempermudah bagi penumpang untuk menuju kapal, Jadi kita tidak antri dan tidak melalui calo-calo yang sering meresahkan penumpang, baik pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki,” Tambahnya.

 

Hal yang sama juga di sampaikan Dulkarim (30 th) pekerja kuli panggul pelabuhan, dirinya mengatakan jika musim mudik tahun ini dirinya mendapatkan rejeki yang lumayan.

 

“Alhamdulillah pada pagi hari ini dia sudah mendapatkan rejeki hampir mencapai Rp. 250.000 dengan memanggil koper atau kardus penumpang kapal yang hendak menyeberang ke pulai jawa, Dibanding pada hari biasanya di dirinya hanya mendapatkan penghasilan hanya Rp.100.000, itupun bersusah payah untuk merayu penumpang agar narang bawaannya dapat untuk di bawakan oleh para tukang kuli panggul,” Ujarnya.

 

Agusnadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *