Gubernur Sulsel Resmikan Jembatan Lanrange di Wajo

Reportika.co.id || Wajo, Sulsel – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) telah menyelesaikan pengerjaan Jembatan Lanrange di Desa Awo, Kecamatan Keera. Jembatan yang menghubungkan Kabupaten Wajo – Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Wajo – Kabupaten Luwu ini diresmikan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, Jumat (11/11/2022).

 

Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Andi Sudirman. Andi Sudirman menyampaikan apresiasi ke Pemkab Wajo, khususnya Bupati dan Wakil Bupati, Amran Mahmud-Amran, yang mampu merealisasikan bantuan keuangan senilai Rp.14 miliar tahun 2021.

 

“Tidak semua daerah bisa merealisasikan bantuan keuangan yang kita berikan. Tidak semua punya komitmen untuk menyelesaikan pembangunan jalan kabupatennya kecuali memang mau bekerja. Saya yakin dua Amran ini punya komitmen itu. Cuma memang itu bertahap,” kata Andi Sudirman.

 

Sementara, Bupati Wajo, Amran Mahmud, menjelaskan Jembatan Lanrange ini dikerja mulai September 2021 dan diselesaikan pada April 2022 atau kurang lebih delapan bulan dengan konstruksi beton pracetak. Adapun panjangnya 90 meter, lebar 7,40 meter, dengan dana bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Sulsel tahun 2021 dengan nilai kontrak Rp.13,456 miliar.

 

“Kami atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Wajo menyampaikan terima kasih kepada Bapak Gubernur atas bantuan yang diberikan dan dapat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Wajo pada khususnya. Apalagi juga, Bapak Gubernur berkenan hadir dan meresmikan langsung,” ujar Amran Mahmud.

 

Amran Mahmud melanjutkan, untuk mewujudkan aksesibilitas poros Wajo – Sidrap, yang jarak Jembatan Lanrange ke Jalan Poros Nasional Tanru Tedong, Sidrap, sepanjang 32 kilometer–dengan 3 kilometer merupakan wilayah Wajo–Pemkab Wajo telah mengalokasikan anggaran untuk penyusunan dokumen perencanaannya.

 

“Untuk 3 kilometer tersebut, estimasi kebutuhan anggaran sekitar Rp.16 miliar untuk konstruksi jalan beton K-350 dengan lebar jalan rata-rata 4,5 meter,” sebut Amran Mahmud.

 

Sementara, untuk aksesibilitas ke Luwu, Jembatan Lanrange yang mengarah ke Luwu, Amran Mahmud mengaku pihaknya juga telah mengalokasikan anggaran untuk penyusunan dokumen perencanaannya.

 

“Untuk salah satu jalur alternatif sepanjang 7.732 meter (7,7 kilometer) dengan lebar 6 meter untuk konstruksi beton K-350, dimulai dari Lanrange, Desa Awo, sampai ke Desa Dengeng-Dengeng, Kabupaten Sidrap, kebutuhan anggarannya Rp104 miliar,” jelasnya.

 

“Sementara, jalur alternatif lainnya sepanjang 12.837 meter (12,8 kilometer), lebar 6 meter, dengan konstruksi beton K-350, dimulai dari Lanrange, Desa Awo, dan juga berakhir di Desa Dengeng-Dengeng, Kabupaten Sidrap dengan kebutuhan anggarannya Rp139 miliar,” tambahnya.

 

Amran Mahmud menuturkan, nilai tambah yang diperoleh dari peningkatan ruas jalan poros Sidrap – Wajo – Luwu ini adalah memicu lahirnya pusat pertumbuhan ekonomi baru serta akan mendorong peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya pada sektor pertanian, perkebunan. dan sektor lainnya. Selain itu, akan memperpendek jarak tempuh masyarakat.

 

“Olehnya itu. kami meminta Bapak Gubernur bisa memberikan bantuan keuangan kembali untuk Kabupaten Wajo, khususnya untuk peningkatan ruas jalan tersebut dan pembangunan infrastruktur lainnya. Agar jembatan ini bisa betul-betul dinikmati dan dikenang oleh masyarakat,” harapnya.

 

Bust

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *