Reportika.co.id || Limapuluh Kota – Sejumlah masa menggelar aksi demontrasi di laman kantor Bupati Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Diantara peserta aksi yang melakukan aksi dengan menyampaikan tuntutan kepada Bupati Limapuluh Kota, diantara disampaikan melalui Orasi dan beberapa sepanduk dengan berbagai macam tulisan bernada tuntutan.
Berikut beberapa petikan para orator yang melakukan aksi di kantor Bupati Limapuluh Kota.
“Daerah kita kembali baik baik saja?? jawabnya (masih),” kata sang orator melalui Pengeras Suara yang mendapat applaus dari peserta aksi.
“Dari tuntutan yg di sampaikan saudara Tedi tadi, mungkin dengan waktu yg ada menjelang Jum’at, dua tuntutan yg akan saya jawab,
Pertama, menyangkut Masalah tunda bayar, ini tidak bisa di beban kan begitu saja tanggung jawab sama Bupati saat ini… karena tentang tata pengelolaan keuangan kita ini udah rusak dari tahun 2018, dan malah BPK sudah mengingatkan kepada Pemerintah tentang hal itu, tentu kita harus objektif melihat persoalan ini dengan bijak, dan saya bertanggung jawab dengan apa yang saya sampaikan tentang hal ini,
Kedua, Masalah kegiatan yg belum di bayar, perlu saya sampai kan ini dalam proses, dikarenakan kegiatan tersebut serah terima per 31 Desember 2022, sementara kegiatan tersebut sudah terlaksana, tentu Inspektorat harus melihat dan mengaudit dulu setiap pekerjaan yg belum di bayar dan membuat berita acara nya, sehingga inilah yg membuat keterlambatan pembayaran kepada rekanan tersebut.. semoga dalam beberapa hari kdepan semua bisa terealisasi kan..
Semoga poin yg lainnya akan kita dalami Slam Rapat rapat di lembaga DPRD nantinya,” papar Riko Febrianto, salahsatu peserta aksi melalui Pengeras suara.
Selanjutnya, setelah aspirasi mereka (Masa aksi) diterima DPRD, Massa lalu beranjak Kedepan Kantor Bupati Limapuluh Kota, Namun Massa Aksi harus menanggung kecewa karena Massa Aksi Menemukan Kantor Bupati ditutup pagar, lalu di Pagar Betis Aparat Satpol-PP dan Kepolisian, hanya Asisten Daerah (ASDA) 1 yang bersedia menemui Massa Aksi.
Karena kecewa, yel-yel Bupati Mundur !…Bupati Pengecut!… kembali menggema dari Pengeras Suara.
Setelah puas berorasi, Sekira pukul 11.00 WIB massa Aksi membubarkan diri dengan tertib.
RH