Reportika.co.id || Palas, lampung Selatan – Kemarau panjang yang terjadi saat ini dipastikan membuat sebagian besar lahan persawahan dan perkebunan kekurangan air. Begitu yang dialami petani padi di kecamatan Palas Lampung selatan mengalami kekeringan.
Puluhan hektar tanaman padi yang sudah berumur 15 hingga 2 bulan belum juga mendapatkan curah hujan, Sabtu (9/9/2023)
Dengan kurangnya curah hujan selama 2 bulan belakangan ini sangat mempengaruhi tanaman padi para petani, yang mana sehabis tanam pada bulan juli sampai saat ini belum juga ada turun hujan, sehingga lahan persawahan yang sudah di tanam padi mengalami kekeringan hingga tanah pecah pecah.
Dewa aji sastrawan selaku ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan) Bali jaya saat dikonfirmasi oleh media membenarkan keadaan wilayah sawah way pisang mengalami kekeringan dengan jumlah hasil laporan dari ketua poktan ada sekitar 57 H, untuk lahan persawahan dan 7 H untuk lahan perkebunan untuk sementara ini,” ucapnya .
Mudah mudahan bulan bulan ini bisa turun hujan,sehingga para petani tidak terlalu banyak mengalami kerugian. Dan semoga kedepan sesuai wacana yang akan dibangun irigasi oleh pemerintah dapat bermanfaat oleh para petani, yang digaungkan bulan kemaren akan segera dibangun irigasi semoga benar adanya sehingga untuk petani tidak merasa kapok untuk menanam padi di musim gadu.
Ketut narke (53) salah satu warga Desa desa Bali agung selaku pengurus kelompok bintang Bali timur Mengatakan jika sawah miliknya seluas 1 hektar yang sudah berumur satu bulan lebih belum mendapatkan curah hujan dari mulai tanam hingga sekarang juga di guyur hujan.
“Dengan tidak adanya hujan sawah miliknya belum bisa di pupuk sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan padi, sedangkan sawah miliknya tidak ada sumur bor, mau melakukan pompanisasi dirinya tidak mempunyai mesin pompa,” Ujarnya.
“Sekarang ini sawah milik saya sudah mengalami kekeringan, Selain kekeringan sawah saya juga di serang penyakit sundep, hama tanaman padi yang menyerang akar tanaman padi sehingga pertumbuhan padi akan mati,” Tambahnya.
Made.