Evaluasi Keterlaksanaan Kurikulum Merdeka Menggunakan Model Evaluasi CIPP

Reportika.co.id || Jakarta – Kualitas pembelajaran tidak terlepas dari peserta didik dan pendidik yang ada dalam pelaksanaan program pembelajaran. Hasil belajar yang telah dicapai agar dapat sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. (Susanto, 2013) Melalui evaluasi inilah informasi- informasi dari program pembelajaran yang telah di laksanakan dapat dilihat. Sehingga akan dapat diketahui letak kelebihan dan kekurangan dalam program pembelajaran untuk dapat di tingkatkan.

 

Kurikulum ialah fasilitas dalam menggapai tujuan pembelajaran Nasional. Dalam menggapai tujuan tersebut, kurikulum bertabiat dinamis serta senantiasa berganti serta tumbuh, sehingga tahapan revisi kurikulum yang dinamis membutuhkan perencanaan pendekatan yang matang buat menciptakan kurikulum yang siap gunakan.

 

Kegiatan kali ini menggunakan kurikulum merdeka yang sudah digunakan selama dua tahun pada sekolah tempat sampel diambil untuk diketahui hasil dari keberhasilan penggunaan modul ajar yang diberikan. Kurikulum sebagai dasar dari pemetaan pembelajaran sangat penting perananya dalam proses pembelajaran. Untuk itu peneliti ingin mengetahui hasil dari proses yang sudah dilaksanakan yang kemudian disajikan dalam data.

 

Hasil dari belajar yang sudah dilewati, baiknya selalu dievaluasi untuk mengetahui faktor-faktor pendukung kemajuan untuk pembelajaran yang lebih baik. Untuk itu, digunakan model evaluasi ini agar penelitian dapat bermanfaat dalam kurikulum merdeka yang baru diterapkan pada sekolah – sekolah. Terdapat sebagian model yang bisa digunakan buat mengimplementasikan evaluasi kurikulum, salah satunya merupakan model CIPP (Context, Input, Process serta Product). Evaluasi model CIPP pada dasarnya berkaitan dengan 4 tipe evaluasi, ialah: 1) Memperhitungkan tujuan serta prioritas dengan membandingkannya dengan kebutuhan, permasalahan serta kesempatan yang terdapat; 2) Memperhitungkan penerapan dengan membandingkannya dengan sasaran-sasaran rencana serta anggaran yang diperlukan, 3) Mengevaluasi daya guna rencana, 4) Mengevaluasi keberhasilan rencana dengan menyamakan hasil serta dampak samping dengan kebutuhan sasaran, mengecek daya guna bayaran, serta menyamakan bayaran serta hasil dengan proyek pesaing; pula dengan menerangkan hasil yang membatasi pengeluaran human resources serta sepanjang mana rencana dilaksanakan dengan baik serta efisien.(Stufflebeam & Coryn, 2014, p. 315).

 

Penelitian ini menganalisis pelaksanaan model. serta menganalisis pelaksanaan model CIPP dalam penilaian implementasi kurikulum merdeka. Model ini menilai Context, Input, Process dan Product. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Dimana peneliti menganalisis hasil angket yang sudah didapatkan kemudian dijabarkan melalui deskripsi pada hasil. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa jurusan Mekatronika sebanyak 38 siswa SMK Negeri 4 Jakarta kelas X dan XI yang sudah menggunakan kurikulum merdeka sejak tahun 2020.

 

Dengan demikian maka modul bahan ajar yang dibuat oleh guru telah memenuhi kriteria semua indikator. Selanjutnya berdasarkan hasil angket tersebut dapat dianalisis bahwa modul bahan ajar yang dibuat oleh guru yang perlu menjadi perhatian adalah pada prinsip relevan dan kontekstual. Karena masih terdapat responden peserta didik yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju yaitu sebanyak 3,13%. Artinya walaupun materi yang disajikan secara umum sudah relevan dan kontekstual, namun perlu diperbaiki kembali agar lebih relevan dan kontekstual. Lebih khusus lagi pada materi yang berkaitan dengan praktek kerja lapangan. Hal ini tentunya akan membantu peserta didik pada saat mereka melakukan praktek kerja lapangan. Selanjutnya adalah berkesinambungan, harus menjadi perhatian bagi guru ketika menulis atau membuat modul bahan ajar ke depannya.

 

Evaluasi dan perbaikan merupakan bagian penting yang harus dilakukan, agar modul tersebut dapat lebih baik lagi. Evaluasi dan perbaikan kualitas modul juga dapat menguatkan implementasi kurikulum merdeka, sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan deskripsi angket yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diberikan rata-rata seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

 

Refrensi :

 

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013.

Ananda Rusydi, Evaluasi Program Pendidikan, Medan: Perdana Publishing, 2017

Stufflebeam, D., & Coryn, C. (2014). Evaluation Theory, Models, and Applications ((Second Ed). Jossey-Bass.

Ambiyar, Metodologi Penelitian Evaluasi Program, Bandung: Alfabeta, 2019.

https://jbasic.org/index.php/basicedu

https://siducat.org/index.php/ghaitsa

 

Penulis : Mentari Diyah Utami, dkk (Samsudin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *