Dugaan Pelecehan Terhadap Pengunjung Kolam Renang Megasari, Management Lalai Terhadap Pekerja

Reportika.co.id || Kabupaten Bekasi, Jabar – Kolam renang Megasari di Kampung Bojong, Desa Sumbersari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, banyak dikunjungi masyarakat baik yang dari wilayah Pebayuran maupun wilayah luar Pebayuran, terlebih jika di hari-hari libur atau weekend.

 

Ramainya pengunjung Kolam Renang Megasari tersebut rupanya membuat aksi tak terpuji seorang oknum pegawai kolam renang tersebut semakin menjadi, hingga suatu hari tepatnya 6 September 2022, peristiwa pelecehan terhadap pengunjung, dilakukan oleh oknum pegawai Megasari yang memvideokan pengunjung yang hendak mengganti pakaian di salah satu kamar ganti.

 

Pelecehan tersebut di alami oleh seorang pengunjung wanita yang merupakan warga Kampung Bugis, Desa Pakis Jaya, Kecamatan Pakis, Kabupaten karawang, pada hari selasa 6 september 2022, sekitar pukul 15.45.WIB.

 

Saat Reportika.co.id mewawancarai korban pelecehan tersebut untuk meminta keterangan, kronologis kejadian awal mulanya dan korban tersebut menerangkannya, akan tetapi ketika di tanya namanya, wanita tersebut tidak mau menyebutkan. Jika dirinya merasa curiga ada suara seperti tikus di sela-sela kamar ganti, namun saat dirinya melihat keatas, ada seseorang yang sedang merekamnya dengan menggunakan handphone.

 

“Saya kira tikus pak, saat kedua kalinya ada bunyi, lalu saya melihat keatas ternyata ada orang yang sedang merekam saya menggunakan Handphone, akhirnya saya berteriak sehingga ramai, dan akhirnya anak laki-laki yang merekam saya ditangkap oleh bapak itu,” Jelasnya.

 

 

Ketika Reportika.co.id mengkonfirmasi Pengelola Megasari, Maryanto Melalui pesan WhatsApp mengatakan, jika informasi tersebut tidak perlu diberitakan.

 

“Apanya sih bang yang di beritain,jangan bang,saya mohon jangan di taekin ya bang,”ucap Maryanto.

 

Disisi lain Lupus Sekjen Gibas Sektor Pebayuran angkat bicara terkait kejadian tersebut, menurutnya kejadian tersebut merupakan pidana murni, dan pihak manajemen harus bertanggungjawab dengan adanya kejadian tersebut.

 

“Saya yakin ini bukan kali pertama, kejadian tersebut terjadi karena kurangnya pengawasan dari pihak manejemen Megasari, pengunjung menjadi risih karena adanya kejadian tersebut, dan saya berharap pihak manajemen harus lebih ketat lagi kepada para karyawan, bila perlu semua karyawan jangan ada yang di perbolehkan membawa handphone saat bekerja demi kenyamanan para pengunjung,”Tegasnya.

 

“Kalau perlu, oknum pegawai tersebut di pidanakan saja, supaya membuat efek jera, jangan sampai ada kejadian serupa kedepan, karena jelas ini adalah perbuatan yang ada resiko hukumnya,” Ucap Lupus

 

Ramzi/Bemo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *