Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – upaya harus di barengi konsukensi peibadi yang patuh terhadap tanggung jawab yang kemudian dikolabari dengan konsep taat terhadap kemungkinan yang menyebakan pelanggaran atau masalah yang membuat kerangkah kerja terhenti akibat keteledoran yang tak bisa melawan diri sendiri.
Bupati Morowali Drs. Taslim, mengatakan terlepas dari jabatanya sebagai Bupati mengaku, jika dirinya hanyalah manusia biasa, sebelum masuk ke bentuk lingkungan pekerjaan sebagai Kepala Daerah.
“Sebelumnya menoleh ke diri sendiri apakah mampu melawan diri sendiri atau harus diri kita di kuasai oleh para oknum yang ingin memanfaatkan diri kita, untuk terkontaminasi hingga terjebak dalam nuansa suap masuk dalam buaian terpedaya karena tidak mampu melawan diri akibat keinginan kepentingan sendiri,” paparnya
“Prinsipnya sederhana saja. Bila taat dan faham terhadap tugas patuh kepada aturan maka dimensi kemungkinan membuat kita hanyut terjebak dalam kontes suap menyuap tidak bakal terjadi. itulah yang selama ini saya terapkan pada diri saya, jika ada yang mencoba menyodorkan atau memberikan sesuatu dari tujuan yang dimaksud, jujur saja tidak bakalan saya terima,” katanya.
Memang diakuinya masih ada para pejabat yang kucing-kucingan untuk kepetingan. Namun perlu diketahui ketika hal itu terjadi dilingkungan Pemerintah Morowali, maka sesuai prosudur aturan Pemerintah sangsi sesuai perbuatanya akan diterapkan.
“Insyaallah dalam program pelaksanaan pembangunan Morowali sejahtera, baik yang sudah terlaksana maupun yang sedang dilaksanakan akan lebih normatif lagi kinerja seluruh OPD, SKPD, Pemdes Se-Kabupaten Morowali dalam melaksanakan setiap program yang telah ditetapkan mampu memposisikan diri sesuai fungsi,” ucap Taslim.
Keberlangsungan kelancaran memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat pencapaiannya akan menjadi wujud yang akan mengembirahkan bagi masyarakat.
Disampaikannya, Preforma Efesian Akuntabel Proposional yang termuat dalam bentuk kerangkah kerja hendaknya bukan semata fakta integritas yang tertulis saja, namun bentuk gerak upaya langsung dilapangan tidak hanya mangkir mementingkan kepentingan.
Tetapi melaksanakan fungsi kerja, menumbuh kembangkan prodak program pemberdayaan kemasyarakatan serta perkembangan siklus ekonomi kerakyatan. aparat pemerintahan mampu dan jeli melihat kondisi situasi masyarakat.
“Prinsip sederhananya mampu melawan diri agar tidak terjerat suap oleh oknum yang mempunyai kepentingan yang kemudian hari akan merugikan, untuk itu dalam pelaksanaan program yang saat ini berlangsung dan kedepan, kiranya aparatur pememerintah bekerja secara profesional menghindari berbagai macam bentuk suap yang akan merugikan pemerintah Kabupaten morowali,” ungkapnya
Sembari nyatankan sikap dalam melakukan bentuk kerja sama dengan mitra Pemerintah ataupun pihak lain, jangan selalu berharap mendapatkan imbalan, karena hal itulah yang nantinya membuat dasar sebab tergelincir masuk dalam perangkap yang membuat kerugian negara.
Darman