Reportika.co.id || Medan, Sumut – Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) merupakan jenjang prasekolah yang membutuhkan pembelajaran yang menyenangkan.
Kurikulum harus responsif terhadap kebutuhan dunia yang selalu berubah, dengan menyadari kondisi saat ini dan memahami kondisi yang diharapkan di masa depan. Para guru-guru juga harus dapat memberikan pembelajaran yang tidak membosankan kepada anak, agar mereka senang dan gembira dalam belajar didalam kelas.
LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) UMSU (Univeritas Muhammadiyah Sumatera Utara) memberikan hibah kepada dosen UMSU untuk memberikan pengabdian pelatihan kepada guru-guru. Tim pengabdian sebagai ketua, Ibu Yenni hasnah, S.Pd.,M.Hum mengobservasi ke lapangan tentang pembelajaran anak usia dini didalam kelas menggunakan teknologi.
Guru-guru juga belum pernah dilatih menggunakan aplikasi Augmented Reality (AR) yang menampilkan objek nyata dari suatu benda. Kata ibu Resty wahyuni,S.Pd.,M.Hum sebagai anggota tim pengabdian mengatakan akan melatih anak-anak menggambar 3 Dimensi.
“Nanti anak-anak akan belajar teknologi baru dengan melihat gambar 3D (dimensi),” ucapnya.
AR ini adalah teknologi yang mampu menggabungkan benda maya 2D/ 3D ke dalam sebuah lingkungan yang nyata kemudian memunculkannya atau memproyeksikannya secara real time. Lalu anggota ke dua ibu Alfitriani Siregar,S.Pd.,M.Ed menambahkan pembelajaran tersebut dimaksudkan agar anak-anak melihat objek 3D dan bisa berbahasa Inggris.
“Sehingga anak-anak dapat melihat objek benda 3D sambil belajar berbahasa Inggris,” tuturnya.
Guru-guru dilatih dijalan Selam IV TK/RA ABA 22, medan dalam pelatihan Big Book Language AR menggunakan smartphone android yang mampu meningkatkan minat belajar, daya berpikir kritis, dan rasa syukur anak-anak terhadap ciptaan Tuhan.
RA