Ditengah Harga Tanah Yang Kian Meroket di Morowali, Seorang Tokoh Hibahkan Tanah Untuk Pendidikan

Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Seiring diliriknya Morowali khususnya Bahodopi menjadi kawasan industri, membuat para investor ramai-ramai membeli aset utama yakni Tanah di Kawasan Morowali.

Sontak saja, harga tanah di wilayah tersebut pun menjadi naik berkali-kali lipat dari sebelumnya.

Penjualan tanah sangat laris, sampai Pemerintah setempat dan instansi terkait kewalahan melayani administrasi permohon surat keterangan kepemilikan tanah, maupun surat izin jual beli, yang kemudian bisa mendapatkan SKPT surat keterangan pemilik Tanah yang berujung pada Sertifikat oleh sejumlah warga yang mendatangi Kantor Desa, Kecamatan hingga kantor Pertanahan (BPN).

“Warga pendatang di Bahodopi mengatakan jika mendapatkan tanah diwilayah bohodopi, tentu tidak segampang membayangkan, untuk mendapatkan sebidang tanah. Pembebasan lahan baik permintaan dari Pemerintah maupun pihak perusahaan belum tentu segampang membalikan badan, namun harus berjuang penuh baru bisa mendapatkannya, pembebasan bukan berarti gratis namun bayaran sebagai tanda ganti rugi dari tanah yang ingin dibebaskan,” Ujar irawan.

Namun berbedah lagi dengan penyampaian salah seorang tokoh Agama H. Al. Mengakui kagum terhadap salah seorang tokoh masayarakat Yang bernama H. Amir yang saat ini menjabat di Pemkab Morowali.

Menurutnya. H amir secara ikhlas menghibahkan tanahnya untuk kepentingan prsarana pendidikan. Jika era saat ini, apalagi diwilayah Bahodopi tidak semua pemilik tanah langsung mau memberikan lahan atau lokasi tanahnya secara gratis alias cuma cuma tanpa dibayar.

Tanah yang berada di sekitaran kawasan perusahaan terlepas dari wilayah kerja perusahaan khsusunya di daerah wilayah Kabupaten Morowali menjadi ajang bisnis yang menggiurkan.

“Insyaallah keikhlasan memberikan kaplingan tanah untuk pendirian pembangunan sekolah yang saat ini tahap penyelesaian akan memeberikan dampak positif bagi sultan tanah yang berada di morowali,” Imbau H Al.

Sebelum menutup tanggapanya Al ber amanah jika Tanah yang di hibahkan untuk kepentingan pendidikan tersebut sudah barang tentu kedepannya tahun yang akan datang dan selanjutnya generasi yang lulus setiap tahunya disekolah itu akan berkata terhadap pemilik tanah menghibahkan seorang pahlawan tanpa tanda Jasa.

Darman



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *