Dinkes Kota Bekasi Imbau Waspada Penyakit Virus Flu Singapura

Reportika.co.id || Kota Bekasi – Dinas Kesehatan Kota Bekasi menghimbau masyarakat penularan Hand, Food and Mouth Disease (HFMD) atau flu singapura khususnya pada usia lansia, anak – anak berusia di bawa 10 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati menjelaskan, penyakit ini cepat menular jika tidak dilakukan pencegahan secara cepat dan tepat penyebaran virus HFMD atau flu singapura dapat melalui kontak kulit, udara, pernapasan, cairan dari blister atau benjolan kecil, atau tinja penderita, serta makan dan minum bersama.

”Penularan juga dapat terjadi melalui cairan atau droplet dari hidung maupun tenggorokan yang keluar saat bersin, mengeluarkan air liur, atau ludah yang terlempar ke udara saat batuk,” terang Tanti.

“Tercatat di tiga bulan ini Dinas Kesehatan Kota Bekasi baru mendapatkan 21 kasus flu singapura dan kami belum mastiin apakah dari usia balita atau lansia kami belum kelompakan,” katanya.

Selain berpotensi menular pada anak usia di bawah 10 tahun, menurut dia, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada anak remaja dan dewasa.

”Gejala yang timbul umumnya ringan seperti demam, munculnya demam yang berlangsung satu sampai dua hari, rash atau ruam pada kulit, dan benjolan kecil di telapak kaki, tangan, dan mukosa mulut,” katanya.

Penderita flu singapura, kata dia, juga mengalami kurang nafsu makan, lesu, dan nyeri tenggorokan, sehingga butuh asupan makanan yang tidak terlalu keras dan mudah dicerna.

“Dengan ini, kami imbau untuk tetap melakukan PHBS seperti cuci tangan menggunankan sabun dan menggunakan masker. Jangan lupa bagi warga yang sehat diimbau menggunakan masker saat berada di area publik,” imbaunya.

Dan mudah -mudahan tidak terjadi peningkatan yang serius ini menjadi perhatian kita bagi warga Kota Bekasi mengingat bahwa mencegah ada lah lebih baik.

”Jika merasakan gejala mengarah HFMD, segera lakukan pemeriksaan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan gejala dan konsultasi tata laksana perawatan di rumah. Sebab, belum ada obat untuk pengobatan dan pencegahan HFMD,” tutup Tanti.

(Sule)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *