Reportika.co.id || Subang, Jabar – Awak media Senin 13 November 2023, mendatangi proyek pembangunan jembatan penghubung Dusun Nambo- Dusun Ranjeng di Desa Ranca Asih Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang-Jabar, sumber dana APBD Kabupaten, Nomor SPK: PU.13.01/11/-10 BID. JEMBATAN/DPUPR-SPK/X/2023, pelaksana : CV. Guna Tata Sinambung, Biaya : Rp. 1.89.650.000,-, waktu pelaksanaan : 60 hari kalender.
Awal kedatangan awak media Senin (13/11/23) dilokasi belum ada papan informasi proyek, tidak ada buku tamu proyek, tidak ada gambar proyek di lokasi pekerjaan tersebut.
Tidak bertemu dengan pelaksana proyek dan pengawas proyek dari Dinas terkait, hanya ada pekerjanya saja.
Para pekerja proyek pun tidak dilengkapi atau memakai APD (Alat Pelindung Diri)
Diduga menggunakan bahan-bahan material tidak sesuai RAB (Rencana Anggaran Biaya), seperti batu menggunakan batu marus, pasirnya menggunakan atras, dan menggunakan semen yang lebih murah.
Diduga papan informasi pun ada penulisan yang salah di hal biaya, yaitu penempatan tanda titik.
“Ya buku tamu tidak ada, gambar proyek di bawa pelaksana, papan informasi tidak ada, saya bekerja baru 5 hari diajak oleh pelaksana yaitu Mumuh Batak dari Subang mengerjakan hal baja, yang mengerjakan pondasi dan cor beda orang pelaksananya saya tidak tahu. Pemasangan baja untuk jembatan dipasang setelah selesai pondasi dan lalu di cor, setelah itu para pekerja baja selesai, baja dikerjakan oleh 4 orang dengan dibayar Rp. 130 ribu perhari, hal CV, sumber dana, besaran anggaran saya tidak tahu, tanyakan saja ke pelaksana”. Ucap Herman
Awak media pun konfirmasi lewat chat WA kepada pelaksana, yang ditanyakan 1. Siapa pemilik CV. Guna Tata Sinambung? 2. Kenapa dilokasi proyek tidak ada buku tamu dan gambar proyek? 3. Kenapa pekerja tidak dilengkapi APD? 4. Diduga bahan-bahan material tidak sesuai RAB, itu bagaimana?, sampai berita ini terbit pelaksana belum menjawabnya.
Bisri, Wakil Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Laskar Garuda Indonesia (LSM LGI) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Patokbeusi dalam komentarnya menjelaskan, agar para pihak ketiga (Kontraktor_red), lebih memperhatikan kualitas bahan material yang digunakan.
“Dengan dugaan proyek pembangunan jembatan di Desa Ranca Asih menggunakan bahan material tidak berkualitas, luput dari pengawasan dinas terkait serta pelaksana jarang datang, diduga hasil nya tidak akan bertahan lama,” Ujarnya
Winata