Didepan Pintu Gerbang PT.GRP Polisi’ dan Masa Konsorsium Pemuda Telaga Murni Terlibat Aksi Saling Dorong

Reportika|| Kab Bekasi – Masa aksi demo jilid 3 oleh Konsorsium Pemuda Desa Telaga Murni terhadap PT.Garuda Raja Paksi (GRP) sempat memanas

Aksi saling dorong terjadi antara polisi dan massa aksi di depan pintu gerbang GRP di jalan Imam Bonjol Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, pada Senin 9 September 2024 sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Aksi saling dorong tersebut bermula ketika Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran
meminta massa aksi demo segera mundur ke tepi jalan dan segera meninggalkan aksi lantaran dianggap menghambat arus lalulintas

Massa aksi yang masih bertahan di lokasi, tidak menerima lantaran sikap yang dilakukan Kapolsek kepada masa aksi pada saat itu.

Aksi massa yang sebelumnya berada di depan gerbang GRRP kembali menyebrang ke telaga murni untuk Persiapan rangkaian acara doa sebagai penutupan aksi tidak terjadi

Adu mulut antara kedua belah pihak pun tidak dapat dielakkan. Aksi saling dorong pun terjadi, rekan TNI dan polisi lainnya berusaha melerainya agar tetap kondusif

Begitupun Firman Kordinator aksi yang berada di samping mobil komando menyampaikan agar aksi tetap kondusif.

“Teman kita satu komando sabar Kita sekarang sedang berjuang” kata Firman kordinator aksi dari sebelah mobil komando di tengah terjadinya aksi saling dorong antara polisi dan masa.

Aksi saling dorong mereda ketika Kapolsek bersama jajaran saling berbicara dengan para masa aksi terkait Apa saja yang sudah ditempuh dan mengatakan akan membantu menjembatani ke pengusaha PT.GRP begitupun juga dirinya menanyakan hubungannya dengan pihak kecamatan.

“Saya akan membantu memfollow up menjembatani kepada pengusaha PT.GRP” kata Kapolsek kepada masa aksi demo

Hngga akhirnya Sekitar pukul 17.30 massa aksi warga telaga murni pun meninggalkan lokasi

Untuk diketahui bersama Firman Ketua Konsorsium Pemuda Telaga Murni sebelum aksi terjadi menyampaikan kepada awak media
bahwa ini merupakan aksi jilid 3 karena sampai saat ini belum ada titik temu terkait aksi warga karena warga selama Tahuna sangat merasakan dampak dari aktivitas perusahaan.

NHS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *