Deni Asra, S.Si : Mulut terkunci, ASN 50 Kota Menangis…

Reportika.co.id || Limapuluh Kota, Sumbar – Ketua DPRD Limapuluh Kota, Deni Asra, S.Si menyesalkan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota yang belum mencairkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN

“Iyaa benar, Saya juga dapat info yang sama. Saya sangat sesalkan itu.
TPP itu sangat dibutuhkan oleh ASN kita utk Lebaran, Saya dapat cerita dari beberapa ASN, bahwa mereka pusing karena TPP ini tidak cair sebelum lebaran,” ungkap Deni Asra.

“TPP 2024 ini sudah ditetapkan di APBD 2024 untuk dicairkan full 12 bulan, Semestinya ini cepat di eksekusi, terkait adanya Prosedural Teknis untuk pencairan itu,” tukuknya.

“Yaa…Kami (DPRD) Minta Pimpinan OPD Terkait harus GERCEP (Gerak Cepat), Jangan  selalu menunggu, Ini infonya Rekomendasi Kemendagri belum keluar,  Harusnya jemput bola,” imbuhnya.

“Kenapa daerah lain cair ? Kita tidak?
Ini yang sangat kita sayangkan,” kejarnya.

“Ini harus jadi pembelajaran, Tidak boleh lagi terjadi hal spt ini, Harus jadi atensi oleh Bupati kepada OPD terkait, Kasihan kita dengan ASN, Mereka butuh TPP itu, tapi mulut mereka terkunci” sesalnya.

Selanjutnya Deni Meminta Bupati untuk menggenjot Kinerja OPD terkait.

“Harus Gercep dan tidak Statis (menunggu) dalam bekerja,” tambahnya.

“TPP kita jumlahnya di naikkan. Untuk itu, butuh Rekomendasi dari Kemendagri.
Infonya rekomendasi itu yang belum keluar. Ini yang kita sayangkan.
Harusnya jemput bola ke kemendagri, bukan menunggu saja,” Geramnya.

Deni juga bercerita bahwa Banyak ASN yang curhat ke saya terkait TPP ini, Mereka sudah buat list penggunaan dana TPP itu, dana itu yang diharapkan utk lebaran, Maklum lah pegawai kita, gaji bulanan sudah “dihibahkan” ke bank.

” Ndak bisa dibantu desak pemda pak ? Kami harokkan bana piti itu utk barayo pak,” Suara Para ASN Limapuluh Kota.

“ASN kita seperti ini bahasanya.
Sangat disayangkan hak ASN kita tidak di tunaikan tepat waktu,” pungkas Deni Asra.

Bupati Limapuluh Kota dan Kepala Badan Keuangan saat dikonfirmasi awak media : WA dibaca tapi tidak dijawab.

RH