Reportika.co.id || Polman, Sulbar – Akibat proses pencairan dan Bos terkesan lamban membuat sejumlah kepala sekolah dalam jajaran Dinas Dikbud Kabupaten Polewali Mandar (Polman Provinsi Sulawesi Barat karena dana bantuan operasi sekolah (BOS) masuk dalam struktur APBD Kabupaten Polewali Mandar sebagai dana transfer dalam bentuk hibah untuk memperkuat PAD sebagai cadangan kas daerah Polewali Mandar untuk mendukung kegiatan pembangunan infrastruktur yang sekarang sementara berjalan.
Diketahui harusnya proses pencairan dana Bos di Kabupaten Polewali Mandar seluruhnya sudah kucur pada termen IV bulan November 2023. Tetapi prosesnya masih terkesan lamban padahal sebelumnya telah beredar informasi. Yang telah menjadi bola liar dikalangan sekolah tetapi informasi tersebut merupakan Hoax sehingga sekolah dalam jajaran Dinas Dikbud Polewali Mandar mulai gembira terkait adanya angin segar itu, bahkan sebagian sekolah mulai merancang strategis kegiatan pada tahun anggaran berikutnya khususnya sebagian mereka membuat langkah-langkah strategis akan menyelesaikan utangnya yang dipinjam sebelnya untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar termasuk utang ATK dan sebagainya tetapi pertengahan November telah berlalu tetapi dan Bos yang telah ditunggu- tunggu sejak awal Oktober pada termen ke IV dan Vi 2023 ternyata hingga sekarang belum juga terkucur.
Sejumlah kasek dalam jajaran dinas Dikbud Polewali Mandar kepada wartawan dan minta identitasnya tidak ditulis menyampaikan sesungguhnya akibat tidak cairnya dana Bos pihak sekolah umumnya resah, tetapi pihak sekolah tidak bisa berdaya dan takut angkat bicara karena nantinya dianggap tidak loyalitas terhadap pimpinan dan akhirnya mendapat nota dinas dan posisinya sebagai kepala sekolah dapat dipastikan akan digeser dan dinonjobkan.
“Sesungguhnya dirinya lebih memilih bungkam untuk menghindari Nita dinas yang dianggap cukup sakti karena posisinya terancam digeser menjadi guru biasa,” ungkap salah seorang Kepsek dan minta identitasnya tidak ditulis di media.
Selain itu, bukan saja masalah dan Bos dikeluhkan pihak sekolah tetapi pihak kontraktor yang mengerjakan proyek fisik DAK juga mengalami keresahan lantaran Dina DAK fisik tahun Anggaran 2023 hingga sekarang tampaknya belum dikucurkan sehingga Bakan mempengaruhi kualitas pekerjaan termasuk limit waktu sesuai ketentuan kalender kontrak kegiatan fisik tersebut.
Berbagai fenomena terjadi pasca berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil periode kedua, Bupati Polewali Mandar mulai Januari 2024.
“Termasuk proses pencairan dana Bos dan berpotensi terjadi Mark Up, bahkan berpotensi dana Bos dikorupsi, apalagi penggunaan dan Bos terlalu banyaknya campur tangan dan diperburuk oleh minimnya pengawasan sasaran penggunaan dana Bos yang jumlah puluhan miliar,” kata sumber Reportika co.Id yang layak dipercaya dan minta identitasnya dirahasiakan.
Hingga berita ini naik cetak belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait fenomena.
Sementara Kabid pengajaran dan juga manager Dan Bos dinas Dikbud Polewali Mandar, Nurman yang hendak dikonfirmasi terkait lambannya A proses pencairan dana Bos tidak berada ditempat.
“Pak Kabid dan juga manager dana Bos keluar,” kata salah seorang stafnya.
Sambil berlalu sementara Kadis Dikbud Polewali Mandar, H.Andi Masri Masdar juga tidak berada ditempat oknum Kadis Dikbud ini sibuk melakukan sosialisasi yang bakal ikut mewarnai pilkada Bupati Polewali Mandar tahun 2024.
Adik kandung Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar akhir ini lebih disibukan kegiatan luar untuk sosialisasi kepada masyarakat untuk maju sebagai kontestan perebutan tahta bupati melanjutkan kepemimpinan kakaknya secara turun temurun di bumi Tipalayo, Polman lima tahun kedepan (2024-2029) melalui pilkada serentak 2024..
Laporan: Andira Sulbar