Reportika.co.id || Majene, Sulbar – Akibat Intensitas curah hujan cukup yang tinggi mengguyur sejumlah titik dalam wilayah kota Majene Provinsi Sulawesi Barat sejak Subuh dini hari Jumat hingga sekarang, dan banjir merendam ruas jalan Trans Sulawesi mencapai ketinggian sekitar 50 cm, atau setinggi lutut orang dewasa.
Genangan air tersebut mengakibatkan arus lalulintas di kedua arah dari Majene ke Kota Mamuju pusat kegiatan pusat pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Mamuju Majene menjadi tersendat.
Dari pantauan Reportika.co.id hari Jumat, 18 Desember 2024, banjir tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Banggae Timur khususnya sekitar depan rektorat Universitas Negeri Sulawesi Barat (Unsulbar) jalan Trans sulawesi itu tergenang air sepanjang 100 meter dalam kondisi banjir tersebut membuat Anggota Polantas Polres Majene, dipimpin oleh Kanit Regident Lalulintas Ipda polisi Qadriansyah mengatur arus lalulintas dengan mengingatkan para sopir khususnya sopir truk yang banyak menggunakan bada jalan yang melintas dijalan trans sulawesi itu agar tetap berhati-hati dan tertib.
“Untuk menghindari terjadinya Kemacetan dan antrian panjang dan berpotensi terjadi lakalantas terpaksa pihak polantas dari polres Majene mengambil inisiatif memberlakukan sistem bukan tutup jalan,” Paparnya.
“Pengguna jalan tampaknya sangat hati-hati dan tetap taat sistem diterapkan pihak polantas polres Majene yakni sistem buka tutup,apalagi gurah hujan sejak subuh dini hari hingga sore hari disepanjang jalan trans sulawesi disertai angin kencang dan pepohonan yang berjejer disepanjang jalan trans Sulawesi itu daunnya masih rindang dan bakal mengancam kendaraan yang melintas di jalan trans sulawesi yang merupakan jalan nasional menghubungkan Pulau Sulawesi san Pulau Kalimantan Timur atau Ibukota Negara Indonesia (IKN) khususnya Kabupaten Polewali Mandar Mamuju Kota Mamuju melewati Kabupaten Majene dalam Provinsi Sulawesi Barat,” Katanya.
Selain itu, juga dilaporkan bahwa Bendungan Irigasi Malunda irigasi kecamatan Malunda juga meluap hingga menutup badan jalan trans Sulawesi poros Majene Kota Mamuju sulit dilaluu kendaraan akibat luapan air cukup deras mengalir.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene Ilhamzah kepada sejumlah wartawan bahwa berdasarkan informasi dari curah lokasi banjir bahwa akibat curah hujan cukup tinggi beberapa jam kemudian membuat Bendungan irigasi Malunda meluap karena tidak mampu menampung air hujan yang begitu deras.
“Kami hanya sebatas menerima informasi laporan dari lurah setempat terkait kondisi dan perkembangan terkini Bendungan irigasi Malunda dan upaya dilakukan pihak BPBD Kabupaten Majene hanya meminta bantuan armada dari BPBD provinsi Sulawesi Barat untuk mengantisipasi jika ada warga terkena dampak meluapnya Bendungan Irigasi Malunda mau dievakuasi ketempat lebih aman dan pihaknya terus berjaga jaga siap siaga dan terus memantau perkembangan terkini di lokasi tempat kejadian perkara,” kata Ilhamzah.
Dari pantauan Reportika.co.id, akibat intensitas hujan cukup tingga sehingga membuat sejumlah titik tuas halan tergenang air banjir dalam wilayah kota Majene drainasenya tidak mendukung khususnya poros kampus dua Unsulbar di parang sehingga jalan poros tersebut juga tergenang air parangang parang, bahkan Bupati terpilih, H.Andi Syukri Tammale, hasil pemilukada bupati Majene 27 November 2024 lalu kembali berjanji jika dirinya mendapat amanah dan terpilih untuk keduakalinya dari masyarakat dia akan memperbaiki jalan poros menuju yang kondisinya sekarang cukup memprihatinkan dan tidak pernah tersentuh oleh Pemkab Majene karena keterbatasan anggaran dan selama dalam periode pertamanya, H Andi Syukri Tammalele, hanya melunasi urang piutang pendahulunya DR.H Fahmi Massiara (almarhum) kampus dua Unsulbar di parang parang lingkungan Talimung Kelurahan Tande Timur Kecamatan Banggae Timur.
Lap: ANDIRA Sulbar