Caleg Demokrat Jafar Hamid Optimis Raih Dua Kursi

Reportika.co.id || Morowali Sulteng – Calon Legislatif yang satu ini dikalangan masyarakat Morowali tidak awam lagi dirinya merupakan salah seorang mantan pejabat teras Pemeritah kabupaten Morowali yang kini ikut serta mencalonkan diri menjadi caleg ketingkat Provinsi Partai Demokrat.

“Saya yakin bakal meraih 2 kusih untuk pencalegan kali ini, hal itu didasari dari hasil pantauanya bersama tim dilapangan. Siap dan optimis pasti dilakukan berjuang untuk menang sudah menjadi senjata pamungkas bagi setiap Caleg untuk meraih kursi kemenangan, namun keinginan harus diberengi dengan usaha tidak perlu muluk muluk dalam bersosialisasi, kepastian warga memihak ke caleg tinggal dari usaha bagaimana untuk mendapatkan impati warga hingga melahirkan dukungan suara yang banyak. Kesiapan yang optimal serta berangkat dari kepedulian terhadap warga yang memberi dukungan tentu menjadi keharusan menindaklanjuti setiap aspirasi yang dinyatakan masyarakat. Apalagi melihat kondisi masyarakat atau keluarga saya yang berada di Kepulauan Menui dan sekitarnya sudah barang tentu selaku anak daerah akan semaksimal mungkin bekerja meraih suara terbanyak agar dapat menjadi keterwakilan rakyat di DPRD Provinsi. Sama halnya yang dikatakan sejumlah caleg lain bahwa kami yang berlaga menggunakan Partai Demokrat tentu harus sesuai Moto Partai Pro Rakyat,” Papar Jafar.

“Memahami keadaan dan kondisi daerah serta kebutuhan masyarakat
Tentunya disesuaikan dengan porsi fungsi tugas olehnya ketika masyarakat memberi kepercayaan melalui suara yang diberikan saat pencoblosan nanti kemudian terpilih menjadi Anggota Dewan Provinsi, saya akan memerhatikan setiap kebutuhan masyarakat tentunya sesuai kafasitas saya sebagai anggota Dewan, menjadi keterwakilan yang diharapkan masyarakat sesuai aturan dan Regulasi DPRD menjadi Patner Pemerintah yang diinginkan masyarakat bukan menjadi keterwakilan yang membuat masyarakat miris dan menyoroti kelalaian fungsi tugas yang diemban,” Paparnya.

“Dalam pemilihan kedepan masyarakat tidak dipaksakan untuk memilih, Siapapun yang dipilih dialah keterwakilan yang diharapkan, hindari bentuk konflik maupun yang berdampak memecahkan kekeluargaan dan kehorminisan dalam kerukunan masyarakat,” tandasnya.

Darman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *