Reportika.co.id || Mojokerto, Jatim – Kadis Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah Melakukan Petik Tembakau Bersama Bupati Mojokerto,ikfina Fahmawati Dengan Para Petani Di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Pada Hari Rabu (04/10/2023). Ikfina ikut Bersyukur Naiknya Harga Tembakau Bisa Dirasakan Para Petani Di Musim Panen Tahun ini.
’’Alhamdulillah Saya Baca-Baca Di Koran, Ternyata Harga Tembakau Meningkat. Petani tembakau Tahun ini dapat Keberkahan Dari Allah SWT. Belum lagi Dari Berbagai Bantuan Untuk Peningkatan Mutu, Kualitas Tembakau. Ditambah lagi Nanti Dapat Bantuan Tunai Dari DBHCHT Yang Saat ini Masih Dalam Pendataan,’’ Ungkap Bupati Ikfina Mengawali Sambutannya.
Menurutnya, Kualitas Bagus Yang Dihasilkan Saat ini, Harus juga Diimbangi Dengan Penanganan Pasca Panennya.
Pihaknya Berharap Para Petani Tidak Hanya Menjual Dari Bentuk Basah Atau Kering, tetapi juga Ada Yang Dirajang. Bahkan Difermentasi Yang Harga Jualnya Paling Mahal, Bisa Tembus Rp 100 Ribu Per Kilogram (kg).
Dengan Begitu Bisa Menyerap Tenaga kerja. Tidak Ada Waktu Luangnya Karena Ada Pengolahan paska Panen Dan Harganya Juga Semakin Tinggi.
’’Alhamdulillah, Saya Ucapkan Selamat Kepada Petani Tembakau Atas Kenaikan Harganya. Saya ikut Senang Dan Merasakan Kebahagiaannya,’’ Tegasnya.
Untuk Pengembangannya, Masih Kata Bupati, Tentu Dibutuhkan Kemitraan Kerja Sama Yang Menerima Hasil Panen. Hal itu, Untuk Bisa Pemperlancar Proses Jual Hasil Panen Para Petani.
’’Dengan Pengelolaan Yang Lebih Baik. Dari Tanaman Dan Hasil Panennya, Tentu Kita Berharap Kesejahteraan Petani Tembakau Di Kabupaten Mojokerto Juga Semakin Meningkat,’’ Tandas Bupati Ikfina.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah, Mengaku ikut Merasakan Kebahagiaan Petani Tembakau Di Tengah Harga Yang Meningkat.
Jika Tahun Lalu Harga Daun Basah Hanya Rp 2.000-25000 Per kg. Panen Yang Sekarang, Harganya capai Rp 4.000-4.500 Per Kilogramnya.
Sementara Untuk Kering Grosok, Tahun Kemarin Hanya Rp 20 Ribu Sampai Rp 25 Ribu Per kg, Saat ini Bisa Mencapai Rp 40-45 ribu. Kemudian Tembakau Rajang, Tahun Kemarin Rp 40-45 ribu, Sekarang Para Petani Tembakau Bisa Menjual Rp 50-55 ribu per kg.
’’Kita Patut Bersyukur, Tahun ini Petani Tembakau Benar-Benar Merasakan Hasil Panennya,’’ Ungkapnya Kadis Pertanian Nurul Istiqomah.
Harga Yang Bagus Tahun ini Menjadikan Para Petani Tembakau Terus Menambah Luasan Tanam. Jika Tahun ini Di Tiga Kecamatan Ada 445 Hektare. Tahun Depan Berpotensi Meningkat Lagi.
’’Dan Alhamdulillah, Dari Laporannya Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Di Kecamatan Gedeg Tahun Depan Ada Tambahan Potensi Luas Tanam Tembakau Kurang Lebih 10 Hektare. Dan ini Mudah-Mudahan Apa Yang Sudah Kita Lakukan, Mudah-Mudahan Petani Tembakau ini Juga Tetap Terus Berkegiatan Bercocok Tanam Tembakau,’’ Tegasnya Hari Rabu (04/10/2023).
M.amir