Badko HMI Sumut Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Pemuda Gelar Diskusi Kepemudaan

Reportika.co.id || Medan, Sumut – Pengurus Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara bidang perguruan tinggi, kemahasiswaan dan pemuda menggelar diskusi kepemudaan dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda bersama Dinas Pemuda dan Olahraga provinsi Sumatera Utara.

 

Kegiatan yang bertempat di Ballroom Hotel Miyana tersebut mengusung tema “Refleksi Sumpah Pemuda : Peran Pemuda Dalam Mengawal Demokrasi di Sumatera Utara” yang di ikuti oleh puluhan mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda-beda.

 

Ketua bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) Badko HMI Sumut, Hardian menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari pada program kerja bidang yang akan terus dilakukan secara rutin sesuai dengan isu-isu yang akan terus dibahas, baik itu isu kedaerahan maupun nasional.

 

“Diskusi ini juga sebagai bahan kajian kami selaku kader HMI ketika akan turun ke jalan. Ini merupakan awal yang positif yang akan terus dilakukan oleh badko HMI Sumatera Utara memberikan ruang ruang diskusi bagi kader HMI se Sumatera Utara,” ujar Hardian dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 12 November 2024.

 

Kegiatan diskusi tersebut di isi oleh Ibrahim Puteh yang merupakan Direktur SAHDaR (Sentra Advokasi untuk Hak Dasar Rakyat) sebagai narasumber pertama dan Rahmat Muhammad yang merupakan dosen di salah satu kampus swasta di kota Medan sekaligus mantan Koordinator KontraS Sumatera Utara sebagai narasumber kedua.

 

Dalam diskusi tersebut Ibrahim Puteh menyampaikan bahwa peran sentral pemuda sangat penting dalam setiap Pemilu, tapi masalahnya dalam penelitian yang kami temukan justru pemuda adalah bagian yang tak luput dari money politik, bahkan kuatnya peran pemuda menjadikan mereka seperti bagian integral dari terpilihnya kepala daerah yang korup.

 

“Sumut adalah wilayah dengan posisi korupsi yang tertinggi setiap tahunnya, kalau tidak peringkat dua atau tiga setiap tahunnya, termasuk beberapa kepala daerah di Sumut yang tertangkap KPK karena suap atau gratifikasi,” jelasnya.

 

“Jadi, sebagaimana peran pemuda yang tinggi itu juga harus berhati-hati dalam memanfaatkannya, jangan-jangan justru kita adalah orang-orang yang memilih koruptor untuk menjadi wakil kita sebagai pemimpin,” ujar Direktur SAHDaR.

 

Sementara itu, Rahmat selaku narasumber kedua menyampaikan ini adalah diskusi yang menarik di tengah situasi pesta demokrasi Pemilukada yang akan berjalan dalam waktu dekat.

 

“Peran pemuda sangat menentukan dalam memilih pemimpin yang berkualitas, kita tahu bawa hampir 60% pemilih kita adalah pemuda,” kata Rahmat.

 

Menurutnya, peran sentral itu harus dimanfaatkan sedemikian rupa, harus ada deal politik antara kelompok pemuda terutama HMI, dengan calon tertentu, dengan tujuan untuk menitipkan program yang bertujuan untuk kepentingan para pemuda, tentu hal terpenting adalah pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan akses perumahan yang terjangkau.

 

“Pemuda jangan hanya menjadi bagian yang mau hanya sekedar dimanfaatkan suaranya saja pada proses Pemilu, tetapi harus punya posisi tawar yang penting untuk mewujudkan masa depan dirinya,” pungkasnya.

 

Mengakhiri diskusi tersebut, moderator menyampaikan bahwa kegiatan diskusi dan kajian-kajian akan terus dilakukan oleh bidang PTKP Badko Sumatera Utara secara rutin agar kader HMI terus mampu menjaga nalar kritis aktivis maupun kader HMI sebagai Agent of change maupun Agent of Social Control.

 

RN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *