Reportika.co.id || Wajo, Sulsel – Kabupaten Wajo kembali kebagian jatah pelaksanaan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) RI melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Kali ini menyasar dua kelurahan yang peletakan baru pertamanya dilakukan langsung Bupati Wajo, Amran Mahmud, Rabu (10/8/2022).
Program yang merupakan aspirasi dari Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras atau yang akrab disapa AIA, ini menyasar dua kelurahan di Kecamatan Tempe, yaitu Atakkae dan Padduppa. Total anggarannya Rp1,5 miliar.
Untuk kelurahan Atakkae, jenis pekerjaan yang dilakukan, yaitu pembangunan jalan rabat beton dan drainase dengan nilai kontrak Rp750 juta. Pengerjaan dilalakukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Atakkae selama 120 hari kalender terhitung mulai 15 Juli 2022. Program ini yang ketiga kalinya dilaksanakan di Kelurahan Atakkae.
Adapun untuk Kelurahan Padduppa yang pertama kalinya mendapatkan program ini, dikerjakan LPM Padduppa. Jenis pekerjaannya, yakni pembangunan jalan rabat beton, tempat penampungan sampah, drainase, dan hydrant proteksi kebakaran dengan nilai kontrak Rp750 juta. Waktu pelaksanaan sama, yaitu 120 hari kalender terhitung mulai 15 Juli 2022.
Amran Mahmud mengapresiasi atas aspirasi dan bantuan AIA yang menurutnya banyak memberikan dukungan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Wajo. Apalagi ini pada masa pandemi Covid-19 ini yang ketersediaan anggaran terbatas sehingga pembangunan infrastruktur juga harus disesuaikan.
“Alhamdulillah dengan adanya bantuan dari APBN tahun 2022 aspirasi dari Bapak Andi Iwan Darmawan Aras ini, Kelurahan Atakkae dan Kelurahan Padduppa melalui program Kotaku mendapatkan bantuan yang saya kira sangat dibutuhkan masyarakat,” kata Ketua DPD PAN Wajo ini.
Amran Mahmud berharap dengan pembenahan infrastruktur yang turut didukung melalui program Kotaku ini dapat menjadi magnet untuk menarik masyarakat berkunjung ke Wajo.
Khusus untuk wilayah Atakkae, Amran Mahmud meminta kepada perangkat daerah terkait agar selama dua tahun ini bisa menata jalanan, khususnya akses rumah adat serta penerangannya. “Jika tidak ada halangan, Kawasan Rumah Adat Atakkae akan ditangani secara profesional sehingga kita berharap kawasan ini akan menjadi salah satu destinasi kunjungan wisata,” tutur Ketua ICMI Wajo ini.
Amran Mahmud pun meminta dukungan semua pihak, khususnya perangkat daerah terkait untuk aktif mengawal program ini. Selain itu, juga kepada masyarakat agar pelaksanaan program bisa berjalan dengan baik. “Semoga jika sudah selesai dibangun nantinya, bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Mari kita berdoa agar tidak ada lagi kejadian luar biasa seperti Covid-19 ini agar penganggaran dan aktivitas kita bisa normal kembali,” harapnya.
Peletakan batu pertama dihadiri Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Wajo, Andi Aso Ashari, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Andi Muhammad Baso Iqbal, masing-masing lurah bersama jajaran dan tokoh masyarakat setempat serta undangan lainnya.
Sebelumnya, Selasa (9/8/2022), Amran Mahmud telah mendampingi AIA meninjau pembangunan pengendalian banjir Sungai Walannae-Cenranae di Desa Ujung Pero, Kecamatan Sabbangparu, pelaksanaan jalan nasional di Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana, bahkan hingga malam hari di Desa Balielo Kecamatan Bola.
Pada 2021 lalu, program Kotaku dilaksanakan di Kelurahan Wiringpalennae, Kecamatan Tempe, yang pengerjaannya selesai pada pengujung tahun. Deretan fasilitas umum terbangun menggunakan Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) tahun anggaran 2021 senilai Rp1 miliar.
Program Kotaku di Wiringpalennae dilaksanakan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Lagaligo yang mengerjakan 1 unit bak sampah, 1 unit bak reservoir, dan sambungan untuk rumah 41 unit. Selain itu, KSM Sipakario mengerjakan jalan beton sepanjang 283 meter dan 75 meter, mobiler taman 1 paket, serta pembangunan pintu gerbang 1 unit.
Bust