Reportika.co.id || Polman, Sulbar – Akibat Pemkab Polewali Mandar masih mengalami krisis anggaran, hal yang cukup memperhatikan dan tampaknya sulit dikendalikan, dan hanya menunggu dana transfer yang bakal dikucurkan oleh pemerintah pusat melalui Pemprov Sulbar.
Sehingga pengadaan seragam Linmas yang dipakai tenaga pengamanan TPS pada pemilihan Pemilihan Presiden dan legislatif lalu bakal digunakan kembali pada pelaksanaan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Polman dan Pilkada Gubernur Sulbar, tetapi masalahnya, kata sumber Reportika yang enggan disebut identitasnya, seragam tersebut patut dipertanyakan.
“Yang jadi pertanyaan, apakah barangnya masih utuh dan layak untuk dipakai para tenaga PAM TPS yang direkrut kembali untuk pengamanan TPS pada Pilkada Bupati dan wakil Bupati Polman yang akan digelar serentak 27 November 2024 mendatang, dan dilanjutkan Pilkada Gubernur Sulbar 2024,” ungkapnya mempertanyakan.
Sekretaris KPU Polewali Mandar, Baharuddin kepada wartawan mengatakan, anggaran untuk pengadaan seragam Linmas pengamanan TPS tidak ada masuk dalam anggaran KPU. seragam dan sebagai solusi, Pj Bupati Polman, Ilham Borahima berjanji bakal mengucurkan anggaran dalam bentuk hibah dengan kebijkan bakal dilakukan Pj Bupati Polman tersebut untuk pengadaan seragam Linmas.
Ternyata hal itu membuat pihak Kejari Polewali bakal beraksi akan mengendus dan memanggil sejumlah pejabat terkait alokasi anggaran seragam Linmas PAM TPS yang bakal dikucurkan Pj Bupati dalam bentuk Hibah, Sementara kasat Polisi Pamong Praja pemkab Polman, Arifin Halim, ketika mewakili Pemkab Polman menyerahkan seragam Linmas kepada KPU Polman mengatakan dirinya tidak mengetahui asal usul sumbernya anggaran pengadaan seragam Linmas PAM TPS pilpres dan pileg tersebut.
Informasi yang dihimpun media ini, total anggaran pengadaan seragam Linmas PAM TPS itu mencapai Rp1,8 miliar yang bakal diendus APH, khususnya Kejaksaan Negeri Polewali Mandar.
Lap: Andira Sulbar
