Reportika.co.id || Lampung Selatan, Lampung – Masyarakat Dusun Sumber Jaya, Desa Bandar Agung Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan, resah dengan beroprasinya tongkang pengangkut pasir yang melintas di perairan sungai Way Sekampung yang mengakibatkan rusaknya tambak milik para petani dan membuat Stres udang milik mereka
Wandi (45 tahun) salah satu petani tambak di Dusun Paret 02 mengatakan, dengan beroprasinya kembali tongkang pengangkut pasir di kawasan sungai Way Sekampung mengakibatkan tambak tambak milik masyarakat banyak yang rusak, dan udang yang mereka tanam banyak yang mengalami stress yang si sebabkan getaran dan ombak yang air yang maauk ke dalam tambak milik mereka.
“Semenjak kembali beroprasinya tongkang pengankut pasir di perairan Sungai Way Sekampung, tambak udang milik para penambak sering mengalami gagal panen udang menjadi stress dan mati karena getaran ombak air serta air Sungai Way Sekampung bercampir oli yang di keliarkan kapal takbut penarik tongkang pasir,” Ujarnya
Wandi juga mengharapkan kepada Pemerintah dan anggota DPRD Kabupaten Lampung Selatan, untuk meninjau kembali perijinan untuk membuka dermaga tongkang pengangkut pasir, mengingat dampak terhadap tambak para petani apa bila tongkan ini masih beroprasi maka petani tambak akan merugi terus bagai mana masyarakat akan sejahtera.
“Apa bila hendak membuka dermaga tongkang di kawasan sungai Way Sekampung hendaknya memikirkan tambak tradisional milik masyarakat, jangan sembarangan tidak memikirkan masyarakat kecil seperti kami ini yang mata pencahariannya hanya mengandalkan dari tambak, kalau air sungai Sekampung sudah teremarin oleh minyak oli yang keluar dari tongkang akan merusak udang yang ada di dalam tambak,” Tambahnya.
Pendi (54 thn) warga paret 02 mengatakan semenjak beroperasinya tongkang di sungai Way Sekampung dirinya merasa kesulitan Air.
“Kami kesulitan mangambil air untuk mengisi tambak kerena kawatir air sungai Way sekampung tercemar, apalagi kalau tongkang lewat membawa beban pasir akan menimbulkan lumpur naik ke atas dan membuat air sungai way Sekampung Keruh,” Pungkasnya.
“Ini sudah pernah terjadi beberapa tahun yang lalu pihak PT Jaya Pasifix Perfindo (JPP) mengopeasikan tongkang pengangkut pasir kami mengalami gagal panen, terus banyak tambak udang kami mengalami stress dan mati modal nambak ini modalnya tidak sedikit satu kali tebar benur udang untuk 1 hektarnya bisa mencapai jutaan, jadi kalau setiap tebar selalu gagal panen maka kami akan gulung tikar karena tidak mempunyai modal lagi,” Pungkas Pendi.
Pihak pengusaha tambang pasir yang tidak ada papan nama perusahaan serta Humas yang mengelola dermaga tongkang, di telepon dan di WA tidak ada respon dan seolah olah tidak ada permasalahan di lingkungan tempat dermaga tongkang.
Agusnadi.