Reportika.co.id || Mojokerto, Jawa Timur – Pabrik penggilingan plastik yang ada di Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. beberapa minggu ini menjadi topik hangat di kalangan masyarakat sekitar. Pasalnya, pabrik telah mengeluarkan limbah di aliran sungai warga dengan mengeluarkan bau busuk yang cukup menyengat Hari minggu (05/03/2023)
Informasi yang dihimpun Awak Media Reportika, salah satu warga sekitar mengatakan, pabrik gilingan plastik kalau disaat produksi mengeluarkan kebisingan cukup keras, karena lokasi pabrik cukup dekat dengan pemukiman warga. Bukan hanya itu, limbah cair juga sering di keluarkan ke aliran sungai kecil yang menuju ke pemukiman warga juga persawahan.
“Pabrik menurut saya sembrono, limbah dibuang ke aliran sungai di depannya. kalo airnya mengalir baunya sangat menyengat,” jelas Dimyati warga sekitar pabrik saat ditemui majanews.com bersama media lain di warung depan pabrik. Jumat (03/03/2023).
Bukan hanya itu, di saat produksi menimbulkan kebisingan yang cukup keras. Protes warga juga tidak pernah di gubris oleh sang pemilik.
“Memang sering diprotes warga, tetapi selalu mengabaikan istilah nya beling. jadi yang di buang ke sungai itu adalah limbah air sepertinya bekas gilingan mengalir ke sungai kecil,” sambung mantan Sekretaris Desa Wringinrejo tersebut.
Masih mantan Sekretaris Desa, pabrik membuang limbah berbau busuk tidak satu kali ini saja dan sudah cukup lama.
Ditempat yang sama, hal senada juga dikatakan Nanang warga sekitar, limbah cair bau busuk dari penggilingan pabrik biji plastik sering dikeluarkan oleh pabrik tersebut.
“Iya mas, baunya cukup menyengat. Warga protes dalam waktu dekat ini sama sekali tidak di respon oleh pemilik pabrik, ada beberapa warga atau perwakilan yang yang sudah mengadu ke Pemerintah Desa tetapi belum ada mediasi dengan pihak pabrik,” Tuturnya
Adanya hal, Suhartono kepala Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto saat di konfirmasi Oleh awak Media via telephon aplikasi whatsapp Mengatakan, Memang benar ada protes dari warga, tetapi pihak Pemerintah Desa (Pemdes) akan berupaya melakukan pendampingan ke pihak pemilik pabrik.
“Kami akan menjembatani apa yang di keluhkan warga dan akan mempertemukan warga dengan pemilik pabrik,” cetus Kades dalam via telepon, jumat (03/03/2023).
Kades juga berharap agar ada jalan keluar dengan baik, “lkami berharap semoga cepat ada solusinya,” pungkasnya.
“Sangat Disayangkan Oleh Tim Media Majanews Bersama Media Reportika.co.id Belum mendapatkan klarifikasi dari pemilik pabrik tentang limbah yang dibuang di aliran sungai warga itu, Saya Sebagai Pewarta atau yang di sebut Jurnalis Tukang Tulis Mendatangi ke lokasi pabrik untuk Mengonfirmasi dengan mengetuk pintu berulang kali juga tidak ada respon meskipun terlihat didalam ada seseorang,” terangnya
Perlu diketahui, di depan pabrik gilingan plastik juga tidak ada terpasang papan nama badan usaha pabrik pada umumnya, hanya terlihat gerbang besar berwarna cat hijau.
M.amir.as/mif Tim