Kasus DBD Kembali di Temukan di Wilayah Palas

Reportika.co.id || Palas, Lampung Selatan – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali ditemukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Jalan (PRJ) Kecamatan Palas, Lampung Selatan. Satu kasus DBD itu terindikasi terjangkit di Pulau Jawa.

 

 

Dwi Joko Prihanto selaku plt kepala UPTD Puskesmas rawat jalan menyampaikan,” pihaknya mendapatkan laporan dari Laboratorium RSUD Bob Bazar Kalianda yang menyatakan terdapat satu kasus DBD. Kasus i Aedes Aegypti itu dialami Novi RS (33) warga Desa Pulautengah.

 

 

“Novi dinyatakan terjangkit DBD. Dimana, pasien mulai sakit pada tanggal 3 Februari 2023 dan di rawat di RSUD Bob Bazar Kalianda tanggal 6 Februari 2023,” ucapnya melalui sambungan WhatsApp, Jum’at 10/2/2023.

 

 

Mendapatkan laporan tersebut, kata Joko, pihaknya langsung turun langsung ke rumah pasien untuk melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE). Hasilnya, pihak Puskesmas Palas tidak menemukan vektor jentik nyamuk.

 

 

“Saat PE memang tidak ditemukan vektor jentik nyamuk. Bahkan, pihak keluarga menyatakan si pasien baru pulang dari Jakarta. Artinya bisa disimpulkan, pasien terjangkit gigitan nyamuk Aedes Aegypti didalam perjalanan,” kata dia.

 

 

Meski demikian, kata Joko, pihaknya tetap memberikan abate kepada keluarga pasien DBD untuk sebagai antisipasi adanya jentik nyamuk di genangan air. Bahkan, pihaknya mengajak pihak keluarga untuk melakukan pemantauan jentil berkala (PJB).

 

“Harapan kami juga masyarakat untuk prp aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Kemudian, kami akan pantau dalam sepekan kedepan. Kalaupun kembali muncul satu kasus, pihaknya akan melakukan tindakan foging focus atau pengasapan,” tuturnya

 

 

“Kita pantau dulu sepekan kedepan. Kalau muncul kasus DBD lagi, kita langsung pengasapan,” kata dia.

 

 

Dengan bertambahnya satu kasus itu, kata Joko, kasus DBD selama 2023 hingga sekarang sudah ada empat kasus DBD yang tersebar di Desa Pulautengah tiga kasus dan satu kasus di Desa Tanjungsari.

 

 

“Kami ingatkan kembali masyarakat agar meningkatkan kebersihan lingkungan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan 3 M plus, yakni menguras dan menutup bak penampungan air. Serta mengubur barang bekas yang menjadi objek genangan air. Kemudian, jangan lupa menggunakan body lation saat tidur, pagi hari dan sore,” katanya.

 

 

Made

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *