Reportika.co.id || Kabupaten Bekasi,Jabar – Berdasarkan hasil penulusuran team Investigasi Lembaga Swadaya Masyarakat, Suara Independen Rakyat Adil (LSM.SIRA) terkait permasalahan kegiatan P3.TGAI BBWSC, di Kampung Galian RT 001 RW 003 Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, yang tidak ada papan proyeknya karena itu penting untuk di ketahui masyarakat atau publik dan di Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) No 14 tahun 2008 bahwa, Keterbukaan informasi publik adalah salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan good governance. Pengelolaan informasi publik yang baik merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat informasi.
Menurut dugaan hal ini ada suatu permainan Koordinator lapangan dari Partai PDI-P (Aditia_red) yang bermain karena adanya peralihan lokasi dari Desa Sukalaksana yang seharusnya di kerjakan oleh kelompok tani tirta jaya, malahan pindah lokasi ke Kampung Galian, Desa Sukamurni.
Ketika team LSM SIRA mempertanyakan salah seorang tokoh masyarakat tani Desa Sukalaksana melalui telpon WhatsApp, merasa kecewa dengan adanya pekerjaan yang seharusnya di Desanya, malah diduga dialihkan ke Desa lain.
“Saya tidak habis pikir bang,kenapa pekerjaan kegiatan P3.TGIA dari BBWSC yang seharusnya mendapatkan kegiatan tersebut adalah kelompok tani tirta jaya Desa Sukalaksana, ini malah tidak ada padahal itu udah ada namanya dari BBWSC, terus yang saya dengar lagi Desa Sukamurni malahan mendapatkannya, kalau seperti ini adalah peralihan secara sepihak bang dan yang saya ketahui Kepala Desa sendiri marah-marah ketika mendengar pekerjaan P3.TGAI BWWSC di Desanya tidak mendapatkannya,” Ujar seorang yang tidak bersedia dipublikasikan namanya.
Saat tim LSM SIRA mempertanyakan ke kepala Desa Sukalaksana H.Tamin melalui pesan Whatsapp, Tamin menyebut jika dirinya merasa kecewa dengan tidak terlaksananya kegiatan tersebut di Desa Sukalaksana.
“Iya kon apes di geser begitu ah, Iya itu t*i dia yang kurang asem bang,”pungkas H.Tamin dengan nada tingginya.
Sedangkan kegiatan pekerjaan P.3 TGAI BBWSC, Kampung Galian Desa Sukamurni diduga dalam pengerjaannya amburadul, karena di lokasi kegiatan pekerja tidak ada pakai (K3), tidak ada air pembilas sabun cuci tangan dan masker, pemasangan batu di pedam kelumpur tidak di lakukan pengeringan terlebih dahulu sehingga mutu dan kualitas pekerjaan di khawatirkan tidak bertahan lama dan di lokasi kegiatan tidak di pasang papan anggaran sehingga terkesan di tutup- tutupi.
Kepala kordinator Jabar DPP LSM SIRA kepada rekan media bahwasannya saya sebagai koordinator jabar LSM SIRA dan juga sebagai sosial kontrol sudah beberapa kali ke lokasi kegiatan P3A TGAI dari BBWSC, Desa Sukamurni RT 001 RW 003 diduga tidak sesuai spek atau RAB.
“Amburadul ini, jauh dari spek dan dalam pengerjaannya, pada saat dilakukan pengukuran ketinggian keseluruhannya hanya 80cm dan tidak dipasang papan angaran kegiatan, diminta kepada Dinas terkait atau BBWSC agar segera bertidak tegas dan menegur untuk melakukan penataan ulang dan berikan sangsi bagi oknum koordinator lapangan dari Partai PDI-P, (Aditia),”Tegas Yusup Supriatna.
Ramzi/Bemo