Parah…Kapus Dangung-dangung Tuduh Wartawan Memeras Dirinya

Reportika.co.id || Limapuluh Kota, Sumbar – Kepala Puskesmas (Kapus) Danguang-Danguang, Lely Ekarita, S.St yang diberitakan Media ini terkait Instruksi Lisan kepada KARU (Kepala Ruangan) UGD yang dikutip Nakes UGD Tia, bahwa “Pasien Tia” tidak boleh lagi menggunakan Ambulance Puskesmas.

 

Perintah Lisan Kapus tersebut juga disertai “sangsi” dengan mengeluarkan Nakes/Bidan Tia dari Tim Piket UGD Puskesmas Danguang-danguang, tanpa menyertakan sebab musabab kesalahannya, sehingga dapat diduga Perintah Lisan tersebut dilakukan hanya berdasarkan “Emosional” saja, demikian pendapat Nakes/Bidan Tia.

 

Padahal “Pasien Tia” yang dimaksud merupakan Pasien “Bed rest” atau Pasien yang hanya bisa berbaring ditempat tidur.

 

Media ini juga sudah melakukan konfirmasi melalui WA kepada Kapus Danguang-Danguang dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota sebagai atasannya dan hasil Konfirmasi ditulis secara berimbang dalam Link berita.

 

Tapi tak dinyana dan tak diduga Buk Kapus Danguang-Danguang meminta Hak Jawab dan Hak Koreksi yang memang menjadi Haknya sebagai Sumber Pemberitaan, Menurut UU Pers No.40 tahun 1999 “wajib” ditayangkan, sepanjang ada tulisan didalam Link berita ada yang tidak sesuai Fakta.

 

Tapi Kapus tersebut, bukannya menyajikan Fakta atau Bukti yang salah kutip didalam Link berita, tapi Kapus malah menuduh Wartawan yang datang untuk memerasnya, dengan “1000 atau bahasa dikampung kami 1 juta Pak” demikian yang dikutip Pimred Media Reportika ini dari Chat WA dengan Kapus Danguang-Danguang.

 

“Tuduhan” tanpa bukti Kapus Danguang-Danguang kepada Pimred media Reportika ini jelas membuat Wartawan yang datang konfirmasi kepada KAPUS “kebakaran jenggot”.

 

Riki Hidayat dan Soe-crie, Wartawan yang “dituduh” memeras sang Kapus, membantah keras telah meminta dan menerima uang dari Kapus Danguang-Danguang.

 

“Tidak pernah kami meminta sejumlah uang kepada Kapus, darimana datangnya itu,” ungkap Riki dan Sukrie saat ditanya

 

“Tuduhan keji, Kapus Danguang-Danguang yang tanpa bukti bisa saja membuat urusan menjadi panjang, karena Riki Hidayat dan Soe-crie tidak pernah meminta sejumlah Uang kepada Kapus Danguang-Danguang.

 

Kapus Danguang Danguang, Lely Ekarita, S.St ketika dimintai pertanggung jawaban terkait “tuduhan” pemerasan tersebut, jawabannya “muter-muter.”

 

“Bapak suruh orang buat sandiwara untuk meminta uang kepada saya,” ujarnya…Aneh..!

 

Namun, “Sepak terjang” KAPUS Danguang-Danguang sejak menjabat sebagai pimpinan Puskesmas banyak mendapat keluhan tentang “kasarnya” omongan Kapus dalam pelayanan masyarakat yang datang untuk berobat ke Puskesmas, tapi sayang mereka tidak bersedia dituliskan namanya.

 

Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *