Gowes Cinta Al Aqsa Jambi-Jakarta oleh AWG Dimulai Hari ini

Reportika.co.id || Jakarta – Lembaga kemanusiaan kepalestinaan, Aqsa Working Group (AWG) mulai melakukan kegiatan gowes dari Provinsi Jambi menuju DKI Jakarta sebagai salah satu rangkaian gelaran Bulan Solidaritas Palestina 2022, Rabu (16/11/2022).

 

Tidak hanya dari Jambi, Gowes Cinta Al Aqsa ini juga ditempuh dari Semarang dengan titik finis yang sama, yaitu di Monas, Jakarta yang direncanakan akan dimulai pada 24 November mendatang.

 

“Insya Allah (dari Semarang) dimulai tgl 24 November,” kata Koordinator Lapangan Gowes Cinta Al Aqsa, Akhirul Sholeh, Rabu (16/11).

 

“Di luar dari ekspektasi apa yang telah dilakukan oleh Biro AWG wilayah Jambi, yang semula dikhawatirkan tidak bisa melaksanakan amanah dalam kegiatan BSP ternyata semua rekan-rekan yang berada di wilayah Jambi tersebut sangat bersemangat dan menyambut dengan sukacita dalam melaksanakan amanah tersebut. Sehingga seperti yang kita bisa lihat, gerakan bersepeda yang diikuti oleh banyak generasi muda menimbulkan efek tersendiri untuk gema pembebasan Masjid Al Aqsa di Kota Jambi,” jelas Sholeh.

 

Ia mengatakan, suara takbir dan teriakan slogan andalan AWG, “Al Aqsha Haqquna” menggema saat pelepasan tim Gowes Cinta Al Aqsa di biro wilayah Jambi.

 

“Gema takbir dan teriakan ‘Al Aqsha Haqquna’ menggema saat seremonial upacara pelepasan tim gowes BSP di biro wilayah Jambi, menandakan kesiapsiagaan pasukan gowes siap star dengan niat dan keikhlasan melaksanakan amanah jihad fisabilillah. Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, Al Aqsha haqquna, Al Aqsha haqquna, Al Aqsha haqquna,” kata Sholeh.

 

Bukan hanya AWG biro wilayah Jambi dan Semarang saja yang berpartisipasi dalam aksi gowes ini, tetapi dimeriahkan pula dari biro-biro lain, seperti Jabodetabek, Banten, hingga Lampung. Tidak lupa, para pesepeda mengenakan atribut Indonesia-Palestina, seperti kaus, slayer, dan bendera merah putih serta bendera Palestina.

 

Gowes Cinta Al Aqsa yang berlangsung dari berbagai penjuru ini, dilakukan secara estafet dan dijadwalkan akan sampai di titik finis yang sama, yakni Monas, Jakarta pada 27 November 2022.”Bulan Solidaritas Palestina,” November dipilih menjadi Bulan Solidaritas Palestina karena setidaknya ada empat peristiwa penting yang diperingati oleh rakyat Palestina dan dunia:

Deklarasi Balfour 02 November 191, Kematian Yasser Arafat,11 November 2004,Deklarasi Palestina merdeka, 15 November 1988,Hari solidaritas Palestina sedunia yg ditetapkan oleh PBB sejak 1979 setiap tanggal 29 November.

 

Berdasarkan beberapa peristiwa bersejarah di atas, AWG memilih November menjadi Bulan Solidaritas Palestina dan akan diperingati setiap tahun.

 

BSP tahun ini adalah kali kedua setelah diselenggarakan perdana pada 2021 lalu. Agenda tahunan ini bertujuan sebagai upaya mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dari penjajahan Zionis Israel dalam rangka pembebasan Masjid Al Aqsa. Dengan BSP, AWG juga ingin menyerukan pada seluruh elemen bangsa Indonesia untuk terus teguh pada komitmen anti penjajahan sesuai amanat UUD 1945 alinea pertama.

 

Pelaksanan BSP menjadi bagian dari edukasi kepada generasi muda tentang usaha-usaha pembebasan Al Aqsa dan membantu kemerdekaan Palestina. Selain itu, BSP 2022 juga menjadi wadah untuk menyerukan penolakan kehadiran Timnas Israel pada gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun 2023.

 

BSP 2022 akan digelar selama sebulan penuh dan dimeriahkan dengan beragam kegiatan. Mulai dari tingkat anak-anak seperti lomba mewarnai, menggambar, lalu tingkat SMP/SMA sederajat dengan lomba menulis artikel, cerpen, hingga ke tingkat mahasiswa dengan aneka perlombaan seperti pembuatan konten video 1 menit untuk reels instagram.

 

Selain itu, ada pula Futsal Liga Santri, Pengibaran Bendera Indonesia & Palestina di puncak gunung Muria Kudus, hingga Gowes dari Jambi dan Semarang dengan titik finis di Monas, Jakarta.

 

Tidak hanya itu, acara ini pun dilengkapi dengan Webinar, Millenial Peacemaker Forum, Forum Duta Al Quds, hingga Sarasehan yang tentunya menghadirkan para tokoh dari berbagai elemen, seperti akademisi, tokoh agama, Kementerian Luar Negeri, hingga lembaga-lembaga kemanusiaan seperti Medical Emergency Rescue Committee

 

(Sule).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *