Normalisasi Kali Sepak Tambun Utara, Pemkab Bekasi Bongkar Ratusan Bangli Penyebab Banjir

Reportika || Kab Bekasi – Ratusan bangunan liar yang berada di bantaran kali Sepak yang berada di Desa Sarimukti dan Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mulai dibongkar oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Jumat (14/3/2025).

Pembongkaran bangunan liar tersebut dilakukan lantaran ratusan bangunan itu menjadi penyebab terjadi banjir parah yang terjadi beberapa pekan lalu.

Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menyebut, disepanjang aliran kali Sepak tersebut sudah dipenuhi oleh bangunan liar, seperti toko dan tempat usaha milik warga yang didirikan diatas tanah pengairan atau di bantaran kali, sehingga harus dibongkar guna mempermudah proses normalisasi kali Sepak.

“Iya bangunan itu nanti Kepala Desa yang tahu tadi pak gubernur nanya berapa bangunan, yang kami terbitkan itu di sini kira-kira lebih dari 100 bangunan di kali ya dan ada juga ikon-ikon Bekasi seperti golok

Tapi goloknya juga udah rusak nanti kita mau ganti,” jelas Ade saat di wawancara di lokasi normalisasi kali Sepak.

 

Menurut Ade, meski sempat terjadi penolakan dari sebagian warga namun saat ini semua warga sudah menerima pembongkaran bangunan miliknya dan mendukung proses normalisasi aliran kali Sepak.

 

“Iya karena kita lakukan normalisasi hari ini dan nanti juga akan dilebarkan dan akan didalami atau di grup kedalamannya supaya nanti banyak menampung air juga biar tidak banjir,” lanjutnya.

 

“Sekarang sudah mulai penertiban dulu mudah-mudahan secepatnya karena memang kemarin kita banjirnya tidak seperti tahun tahun lalu ya artinya jalan-jalan airnya udah tidak ada makanya kita akan melakukan normalisasi,” tutupnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga mengungkapkan, proses pembongkaran bangunan liar tersebut sempat di protes oleh warga yang memiliki bangunan liar di bantaran kali, namun setelah diberikan penjelasan akhirnya warga setuju untuk di lakukan pembongkaran serta normalisasi aliran kali yang terbentang di dua wilayah desa di Kecamatan Tambun Utara tersebut.

Dedi menyebut, pemerintah akan memberikan uang kompensasi bagi bangunan warga yang dibongkar dengan penyesuaian luas bangunannya.

“Nanti sesuaikan saja dengan bangunan bangunan yang ada disini berapa si harganya,” ungkap Dedi Mulyadi.

Namun Dedi belum menyebut secara detail jumlah bangunan liar yang ada di sepanjang bantaran kali, lantaran masih menunggu data dari pihak pemerintah desa setempat.

“Ngga tau, yang jelas sepanjang sungai aja dibongkar saya ngga tau berapa nya,” tuturnya.

Ekka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *