Gelar Sinkronisasi DTKS di Kecamatan Cerme, Kadinsos Ingatkan Pihak Desa Soal Validasi Data

Reportika.co.id || Gresik, Jatim – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gresik selenggarakan Rapat Sinkronisasi Pengelolaan Data Fakir Miskin di Kecamatan Cerme yang diikuti oleh Camat, Sekcam dan Kesra Kecamatan Cerme, Operator SIKS-NG Kecamatan dan seluruh Operator SIKS-NG Desa se-Kecematan Cerme, Selasa, 10 Desember 2024.

 

 

Kegiatan tersebut dalam rangka sinkronisasi data kependudukan antar organisasi pemerintah daerah sebagai dasar tercapainya satu data penduduk miskin Kabupaten Gresik yang dapat digunakan untuk acuan intervensi sesuai dengan kewenangan OPD masing-masing.

 

 

Camat Cerme H. Umar Hasyim, SH.,M.M., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemdes (kesra) harus jeli dan teliti dalam menentukan kelayakan sebab data ini menjadi dasar dalam penetapan siapa yang layak dan siapa yang tidak layak untuk mendapatkan bansos.

 

 

Disamping itu pihak Desa harus tegas dalam melakukan pendataan artinya tidak pandang bulu, jadi data harus sesuai dengan kenyataan di lapangan serta sesuai indikator yang sudah ada, intinya DTKS harus valid dan tidak melambung.

 

“Saya meminta kepada pihak Desa, agar lebih teliti dan cermat dalam melakukan pendataan, mana yang betul-betul masuk kategori, mana yang tidak,” Ujar Camat.

 

 

Sementara Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Gresik dr. Ummi khoiroh, M.Kes., menjelaskan secara detail terkait tujuan dan target dari kegiatan ini, Ia juga mengapresiasi Kecamatan Cerme yang dinilai berhasil dalam menekan angka kemiskinan serta dalam penurunan angka stunting.

 

“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan di Kecamatan Cerme ini, dimana upaya penurunan Stunting termasuk berhasil,” Papar Kadinsos.

 

Kadinsos Ummi Khoiroh juga mempertegas bahwa terkait data dan bagaimana Cerme kedepan itu ada ditangan kesra dan operator Desa, sebab apapun programnya yang dijadikan acuan adalah data yang sudah masuk sesuai validasi ditingkat Desa.

 

“Kedepan, pihak Desa melalui Kesra dan operator Desa akan memberikan data yang menjadi acuan untuk program-program yang diturunkan oleh Dinsos,” Paparnya.

 

“Sehubungan dengan pentingnya data yang valid berharap pihak desa harus bahu membahu dalam membantu melakukan pengamatan dan analisa sehingga tidak ada orang miskin yang tidak masuk DTKS, tugas yang dijalani ini harus dilakukan dengan tulus agar bernilai ibadah dan menjadi jariyah kita bersama,” Tandasnya.

 

 

Tak lupa Ia juga menyampaikan informasi yang perlu ditindak lanjuti yakni adanya program bantuan sosial dari kementerian sosial RI untuk Yatim Piatu sebesar Rp. 200.000,- / Bulan, yang bisa membantu meringankan beban yatim piatu yang ada disekitar kita, pungkasnya sembari menjelaskan bahwa di Kabupaten Gresik bantuan tersebut sudah terealisasi total sebanyak 1 800 orang penerima manfaat, artinya yang awalnya hanya 300 penerima kini sudah ada penambahan 1.500 penerima.

 

 

Selanjutnya acara diteruskan paparan materi (teknis pengelolaan data) disampaikan Choirul arief, S.Kom, MM., selaku narasumber, dan ditutup dengan sesuai tanya jawab.

 

 

Beny Kusnadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *