Reportika.co.id || Lampung Selatan, Lampung – Akibat cuaca ektrim yang melanda wilayah Desa Bandar Agung Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan, mulai hari selasa kemaren 3/12/2024 hingga hari ini, membuat air pasang Rob merendan ratusan perumahan warga Dusun Kuala Jaya Desa Bandar Agung dengan ketinggian air mencapai selutut orang dewasa atau 50 cm, peristiwa itu membuat masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas. Kamis. 5/12/2024.
Cecep, salah satu aparatur Desa Bandar Agung menjelaskan kepada awak media bawah banjir Rob ini di akibatkan pasangnya air laut, di tambah ombak besar yang melanda wilayah selat sunda, sehingga mengakibatkan teremdamnya perumahan warga yang ada di bibir pantai, terutama perumahan di Dusun Kuala Jaya dan wilayah Jembat Gantung yang terletak di Desa Bandar agung
“Saya dan anggota Babinsa dari Koramil 0421-08 Palas-Sragi akan meninjau lokasi bajir di Dusun Kuala Jaya tidak bisa melintas di sebabkan air banjir sudah setinggi lutut orang dewasa, sehingga saya dan anggota Baibinsa kembali ke Desa Bandar Agung mudah mudahan nanti air akam surut sehingga kami bisa meninjau,” Ucapnya
Dia juga menambahkan banjir Rob yang melanda wilayah Dusun Kuala Jaya tersebut sudah sering terjadi, namun baru pada tahun ini yang sangat besar, sehingga merendam seluruh perumahan yang ada di Dusun Kuala Jaya, bahkan masyarakat hendak keluar sangat sulit karena ketinggian air yang terus naik.
“Dari pantauan kami, ketinggian air terus naik, kami selaku aparatur Desa Bandar Agung terus memantau perkembangan banjir di Dusun Kuala Jaya ini,” Ujar aparatur Desa.
“Selaku aparatur Desa Bandar Agung kami sudah menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap banjir Rob ini dan menjaga anak-anak mereka apa bila tidak mau mengungsi sementara waktu, hal ini di sampaikan untuk agar menghindari hal hal yang tidak kita ingin kan,” Tambahnya.
Rijal (35) salah satu warga kuala Jaya mengatakan, banjir Rob ini mulai datang dari hari selasa sekitar jam 7.00 WIB, dan surut jam 16.30 WIB sore, itu pun surutnya sedikit besok harinya banjir Rob akan kembali pasang, dan sudah berlangsung selama tiga hari.
“Masyarakat dan anak sekolah yang hendak melakukan aktivitas harus menggunakan perahu, apalagi anak sekolah, jika pergi ke sekolah harus menggunakan perahu yang jaraknya dari rumah mecapai 500 hingga 700 meter, apa bila tidak masuk sekolah anak-anak akan ketinggalan ujian, karena sekarang masih melakukan semester ganjil, sedangkan sekolah mereka juga terendam banjir, guru mereka juga harus menggunakan perahu, sedangkan masyarakat yang hendak keluar juga harus menggunakan perahu ujar,” Tutur Rijal
Agusnadi