Reportika.co.id || Binjai, Sumut – Menjelang Pilkada serentak 2024, Dema Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai Menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang bertemakan “Peran Mahasiswa Dalam Upaya Kondisi Pilkada Serentak 2024 yang Harmonis” yang diselenggarakan pada 22 November 2024 di Aula Institut Syekh Abdul Halim Hasan, Kota Binjai.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak seperti Presiden Mahasiswa Area Provinsi Sumatera Utara yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNUS) daerah Sumatera Utara dan Organisasi Internal Mahasiswa Insan Binjai. Selain itu Turut hadir juga stakeholder penyelenggara Pilkada yaitu Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU), Pengamat Politik, Kapolres, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Akademisi Kampus Insan Binjai.
Kegiatan resmi di buka oleh Akademisi Kampus Insan Binjai, Satriadi, M.Pd. Menurut Muhammad Baihaqi sebagai ketua pelaksana pada kegiatan ini tujuan FGD agar mahasiswa lebih aktif, lebih menciptakan kondisi positif yang damai dan harmonis.
“Dibuatnya acara FGD ini dengan tema peran mahasiswa dalam upaya mewujudkan kondisi pilkada serentak 2024 yg harmonis, jadi tujuan kami adalah agar mahasiswa sekiranya itu melek akan politik pada saat ini yang akan dilakukan pada tanggal 27 November nanti, diadakannya fgd ini mungkin akan membuat mahasiswa itu lebih peduli, lebih aktif lagi dalam pilkada nanti, yang dimana mahasiswa itu sangat interaktif dalam pilkada. Jadi tujuan nya adalah agar meningkatkan minat mahasiswa terkhususnya di insan binjai ini, dalam pilkada nanti pada tanggal 27 November, dan tentunya dengan keadaan yang harmonis, yang damai yang kondusif serta kekeluargaan, tanpa adanya kericuhan kericuhan, jadi diadakannya fgd ini adalah agar mahasiswa itu lebih aktif, lebih menciptakan kondisi yang positif yang damai, harmonis, sebagaimana dengan tema yang kami adakan pada hari ini,” Tutur Muhammad Baihaqi.
Pada penghujung acara M. Yusuf Habibi Sebagai ketua BAWASLU kota Binjai melakukan closing statement, ia mengatakan menormalisasikan politik mindset tergantung mindset.
“Menormalisasikan money politik tergantung mindset dari kita sendiri, kalau cuma kami yang mengawasi money politik tapi dari diri masyarakatnya tidak sadar tentang hal itu sama aja,” Tutupnya.
RN