Reportika || Kab Bekasi – Sebanyak 120 ton sampah kembali menumpuk di aliran Kali Jambe, dijalan Keramat Mundu Barat, Desa Satriajaya, Kecamatan Tambun Utara. Tumpukan sampah sepanjang 100 meter dengan lebar mencapai 6 meter itu diduga terbawa oleh arus aliran kali Jambe paska hujan turun sejak Minggu (11/9/2022) malam.
Menurut Janah (24) warga disekitar lokasi mengatakan, sampah-sampah tersebut sudah sering menumpuk dan selalu dibersihkan oleh petugas kebersihan dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Wilayah 2 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi.
Menurutnya, penumpukan terjadi lantaran adanya sampah-sampah yang terbawa dari daerah hulu, sehingga terbawa arus saat debit air naik akibat diguyur hujan.
“Ribet bang bau, bukan sekali dua kali, seharusnya pak jangan ini doang yang dibersihin, itu dari hulunya kali Jambe,” ujar Janah, Senin (12/9/2022).
“Itu belum lama, belum sebulan udah dibersihin lagi aja. Ya dammpaknya bau ke kita pak,” imbuhnya.
Kepala UPTD Persampahan Wilayah 2 Dinas LH Kabupaten Bekasi Sumardi membenarkan sampah-sampah yang didominasi oleh sampah rumah tangga, plastik dan kayu sisa batang pohon terbawa arus aliran Kali Jambe.
Masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah ke bantaran kali, sehingga terbawa arus saat debit air naik akibat curah hujan yang tinggi, dan menumpuk di bawah jembatan Keramat Mundu.
“Kemarin kita sudah bersihkan crossing tol, dan RPH terus kita bergerak ke kali jambe keramat mundu, dan terus sampai hilir kita bergerak untuk antisipasi permasalahan musim hujan ini, takut banjir,” ungkap Sumardi.
Dalam upaya penanganannya, kata Sumardi, pihaknya dibantu oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Cisadane, dan Dinas SDA Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi mengerahkan 2 unit alat berat.
“Kita dapat bantuan dari BBWS CC dan SDA Kabupaten Bekasi ada satu alat berat dari kabupaten bekasi, dan ada satu alat berat dari BBWS CC,” ujarnya.
Ia memperkirakan ada 120 ton sampah yang menumpuk dilokasi tersebut, guna membersihkan sampah pihaknya menurunkan sebanyak 20 truk sampah untuk mengangkut sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Burangkeng.
“Kita perkirakan untuk sampah ini aja ada 120 ton, dan untuk setiap harinya kita akan menurunkan 20 truk sampah untuk mengangkut sampah ke TPA Burangkeng, melihat sikonnya ini minimal 3 hari untuk sampah dikali keramat mundu ini.” tutupnya.
Sedangkan sebagai edukasi, Sumardi mengaku terus mensosialisasikan kepada masyarakat dengan memberikan himbauan agar tidak membuang sampah dibantaran kali, yang akan berdampak menjadi penyebab terjadinya banjir pada saat musim penghujan tiba. (Red).