Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Tenang, tegang bahkan tak gentar hadapi kondisi cuaca, merambah ke setiap pelosok Desa, menggunakan jurus pamungkas ragam Praktek trik klasik guna meraih empati masyarakat.
Hampir semua daerah di indonesia serentak melaksanakan Pilkada yang akan dilangsung kan pada bulan November 2024 mendatang.
Khusus di Provinsi Sulawesi tengah Kabupaten Morowali.
Sejumlah bakal Calon pasangan Bupati yang hingga saat ini memproklamirkan diri ikut bertarung dalam pesta pemilihan kepala daerah mendatang.
Walaupun menepikan situasi pasangan yang belum pasti mendapat peluang dari partai yang dinginkan, dan walaupun demikian, para Bakal Calon telah terang-terangan dihadapan masyarakat melepas ikrar, menyuarakan menjadi pasangan kandidat.
Seperti dalam Cuplikan IT TiKT. Pasangan Calon duduk diatas Burung Rajawali sedang asyik menyaksikan keadaan dalam pandangan keduanya yang berdaulat untuk men sejahterakan masyarakat yang berdaya saing menuju lanjutan Morowali Sejahtera
Bukan hanya itu, ada pula pasangan sejoli secara lantang mengumandangkan keseriusan yang Ikhlas dalam pencalonan guna keberlangsungan dan capaian baik untuk pasangan maupun untuk masyarakat Morowali ke depan demi pembangunan yang merata dan adil.
Masih hal yang sama, pasangan calon yang satu ini merupakan pasangan tak Mudah untuk mundur apalagi mengelak dari kenyataan, tampil beda keduanya masih Muda, berprinsip kokoh, walaupun saat ini masih dalam Tahap proses meraih empati partai, pasangan yakin dengan rasa suka sama suka maka akan menyukai, terlebih lagi kepada masyarakat tentu rasa suka yang masih tertanam di hati akan menjadi untaian kata Kusuka Pasangan.
Ditambah lagi Bukti keseriusan tersebut nampak dalam penyertaan sikap ungkapan, yel-yel maupun tag line yang tertulis jelas dalam baliho maupun bener yang terpanjang di berbagai tempat.
Seru, unik dan geliat bahkan membuat masyarakat penasaran.
Fakta yang tersebar di wilayah Morowali kedepan tiba saat di hari Penetapan Calon, bakal calon Bupati yang akan berlaga di kontes Pilkada mendatang di Morowali melebihi dari 2 pasangan.
Perihal itu dapat dilihat dari Partai Politik yang telah memperlihatkan pernyataan pasangan.
Keadaan terkendala belum memiliki partai ditepis dianggap rentetan konsep perjalan prosesi Pilkada mendatang. Benarkah hal itu, Restu alias rekomendasi Partai berada pada empunya Partai.
beranjak ke Pilihan Partai untuk menentukan siapa yang akan diusung menjadi kandidat, tentu tidak serta merta dipilih begitu saja, mesti melalui alur prosesi syarat mutlak yang harus dipenuhi, baik itu dilihat dari loyalitas dalam pengkaderan lingkungan partai maupun hasil survei yang akurat, nah bagaimana bila bersama membesarkan lalu tiba saat Untuk pengusungan Kandidat dari partai tersebut, siapa yang yang mesti dipilih, keduanya miliki kapasitas, karya dan upaya, sudah barang tentu empunya partai lah yang menetapkan siapa yang berhak dipastikan menjadi keterwakilan partai sebagai calon kandidat.
Kenyataan tersebut terjadi di suasana proses mengahadapi konstalasi pilkada di kabupaten Morowali.
Masyarakat menilai, didepak tak diberi peluang untuk bersama, tidak dianggap sebagai pekerja yang membuat rumah tersebut menjadi besar.
Bila masyarakat menanggapi hal itu, lalu berkomentar sekaligus bertanya ada apa, ataukah kepentingan, mungkin kah praktek trik Klasik yang sengaja dibentuk atau memang sungguhan melepas, akibat tidak patuh terhadap kesepakatan yang sebelumnya disetujui.
Kesimpulannya, mau tidak mau maka Langkah tepat yang dilakukan oleh yang terabaikan, melenggang dan berupaya semaksimal mungkin guna menggapai capaian cukupan kursi yang masih tersisa. Apakah masih tersisa?
Dilain tempat, yel-yel maupun tag line
Unik namun Mempuni, bukan ciri khas, karena memiliki partai tetapi tidak digunakan untuk dinaungi, sesi itulah yang menjadi alasan masyarakat untuk tidak mengecewakan, baik yang terpilih maupun yang tidak terpilih, mengambil
Langkah bijak yakni mending memilih yang tidak tersandung dengan beragam kontes yang diuraikan tersebut.
Ironinya, menyertai derap langkah menggaet hati masyarakat, entah memang tidak diketahui ataukah sengaja di umbar, menyoroti Upaya yang telah dilakukan lawan main, kesan praktis manfaatkan situasi, berdiri memberi isyarat sentil simulasi isu, ada kesengajaan yang sengaja ditangguhkan, sehingga keinginan warga seakan tidak terperhatikan, di plesetkan menjadi bentuk solusi kebijakan sepihak.
trik rekor mengambil kesempatan menjadi penengah dalam masalah, menebar jiwa sebagai pembela masyarakat. Alih-alih hanyalah kiasan gerak gaya kompensasi guna mendapatkan dukungan bertujuan Merobohkan lawan.
Senandung penjelasan itu,
Prinsipnya empati maupun animo masyarakat lalu melahirkan wujud dukungan, terhadap Pilihan Rakyat sudah barang pasti tidak lahir dari konteks semata, namun menyelesaikan setiap kendala sesuai prosedur., berdasar pada Aktualisasi yang dinginkan masyarakat, bukan berasal dari skenario gondok-gontokan.
Saat ini, lihatlah sisi positifnya, apakah masyarakat mengeluh terhadap lawan yang di isukan tersebut ataukah malah sebaliknya masyarakat memberikan support??
Ungkapan Bertarung secara sehat bukan lagi pernyataan ampuh, konon yang paling sakti, Bermain dibalik layar, nyeleneh memasang badan demi mematahkan semangat masyarakat agar tidak memberikan dukungan kepada lawan, fakta yang terjadi saat ini.
Bagi yang mengerti maka akan diam dan tenang saja tetapi bagi yang masuk dalam buaian Sang PRoaksi, spontan tergerak mengeluarkan pendapat menyalahkan, menyoroti karena tidak memaknai, maksud dari Sang PRoaksi itu.
“Alhamdulillah, prosesi antar waktu menuju kontes Pilkada diwilayah kabupaten Morowali, saat ini terbilang kondusif zona aman,” ungkap Robi, warga Morowali.
Secara transparan masyarakat menyatakan langsung yang siapa saja sosok kandidat yang tepat di andalkan, diantara pasangan bakal calon kandidat, menjulang Sebutan A.R disebut-sebut sebagai sosok unik membuat warga Geliat dan penasaran, diam tak banyak bicara namun tanggap peduli apa yang dinginkan warga menyelesaikan masalah tanpa meninggalkan masalah.
“Telah tiba waktunya memilih sosok yang idamkan masyarakat Morowali saat ini yang kemudian akan menjadi A.R Andalan Rakyat,” tambah Robi.
Darman.
Berita Terkait
Post Views: 145