Reportika.co.id || Kabupaten Bekasi – Musim pemilihan kepala Daerah semakin dekat, banyak sosok yang bermunculan untuk maju di kontestasi pemilihan kursi kepala Daerah tersebut.
Salahsatunya di Kabupaten Bekasi, banyak tokoh yang bermunculan, entah itu dari tokoh politik, maupun kalangan biasa, yang memiliki niat untuk maju di pemilihan kepala daerah tahun 2024.
Untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sendiri, banyak spekulasi tentang siapa sosok yang akan muncul, untuk maju di Pilkada Kabupaten Bekasi tahun 2024.
Syahbudin, mengingatkan PKS, tentang siapa yang pantas dan layak untuk maju di Pilkada kabupaten Bekasi.
“Pertama sebaiknya PKS tidak melupakan posisi Mohamad Nuh sebagai wakil ketua DPRD kabupaten Bekasi, yang tentu saja sudah berkiprah cukup lama dengan prestasi menaikan kursi PKS dari 5 kursi menjadi 8 kursi, lalu menaikkan dari 8 menjadi 10 kursi DPRD Kabupaten Bekasi. ini prestasi yang perlu di akui,” ujar Syahbudin.
“Yang kedua memang perolehan terakhir tidak signifikan tapi berbagai dengan sebab karena anomali atau kekisruhan atau sangat tidak beraturan nya pola pilihan kemarin sehingga pikiran masyarakat confuse,” ujarnya.
“Semua terfokus pilihan pilpres kemudian harus berani PKS menawarkan Mohamad Nuh dan kalau perlu tanyakan kembali kepada beliau karena banyak gagasannya yang muncul di antaranya mengentaskan pengangguran di Kabupaten Bekasi dan ini menjadi isu sentral yang menarik untuk diperjuangkan di Kabupaten Bekasi,”kata Syahbudin kepada media.
“Kedewasaan dan kematangan beliau dalam kiprah politik akan menjadi pertimbangan kami untuk meninjau supaya bahwa orang-orang yang muncul menjadi calon B 1 atau B 2 orang-orang yang mengenal problematika Kabupaten Bekasi dan siap menyelesaikan problematika tersebut dengan menu yang tepat, saya pikir seorang Mohamad Nuh tokoh yang tepat,”terangnya.
“Kami meminta supaya Mohamad Nuh segera berkomunikasi dengan para pihak termasuk di internal partai supaya namanya terangkut untuk menjadi nominasi, jangan sampai kemudian menjadi kalah lagi, PKS sebaiknya jangan main-main dalam pencalonan ini jangan sampai kurang nya kursi sepuluh menjadi tujuh kemudian menjadi kalah lagi karena salahnya meletakan orang atau meletakan calon,”pungkas Syahbudin.
(Bemo)