Reportika.co.id || Limapuluh Kota, Sumbar – Wakil Bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) yang sedang di luar daerah merasa Prihatin atas Bencana Banjir yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota.
“Kami Wakil Bupati Limapuluh Kota, mengucapkan duka yang mendalam atas musibah banjir yang melanda daerah kita, dan yang terparah berdasarkan info yang kami terima adalah Nagari Taram dan Tarantang,” ujar Wabup.
“Ini merupakan ujian yang dari Allah dan Kami menghaturkan maaf yang sebesar-besarnya karena tidak bisa hadir ditengah-tengah Warga, disebabkan kami sedang diluar daerah daerah, namun kami sudah mengutus Tim untuk hadir ke tengah-tengah warga lalu membawa sedikit bantuan, mudah-mudahan bermanfaat bagi warga yang terdampak,” tukuk Wabup RKN.
“Sebenarnya Pemerintah Daerah (50 Kota) sudah melakukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah Banjir yang datang berulang setiap tahunnya, kami juga sudah melakukan Riset bahwa penyebab utama Banjir Taram dan Tarantang adalah menyempitnya Aliran Sungai di Arah Muara, sehingga saat Intensitas air meningkat maka Penyempitan akan membuat Sungai-sungai di daerah hulu akan meluap,” imbuhnya.
Berdasarkan Riset Badan Wilayah Sungai (BWSS) penyempitan itu berada di Wilayah Sungai Nagari Tanjuang Gadang Kecamatan Lareh Sago Halaban.
“Nah, berdasarkan Hasil Riset tersebut, maka hasil pembicaraan disepakatilah bagi-bagi tanggung jawab, Pemkab 50 Kota bertanggung jawab dengan Pembebasan Lahan dan AMDAL, Itu sudah dipenuhi oleh Pemkab, sedangkan BWSS bertanggung jawab atas DED (Detail Engineering Design) atau Detail Gambar Kerja dan Feasibility Study dan itu sudah selesai dilakukan,” papar RKN
Feasibility study adalah studi analisis yang digunakan untuk mengukur dan menilai tingkat kelayakan pada sebuah proyek. Kegiatan ini dilakukan untuk dapat mengetahui seberapa layak suatu rencana proyek tersebut.
“Tugas kita kedepan adalah Melakukan Lobby dan Negosiasi ke Pemerintah Pusat bagaimana caranya agar Pekerjaan ini menjadi Skala Prioritas dan Menurut kami itu sangat mungkin karena ini terkait dengan Musibah berulang setiap tahunnya,” ujarnya lagi.
“Untuk itu kami mohon doa dan dukungan bahwa pekerjaan ini bisa terlaksana pada masa mendatang,” pungkas RKN.
RH