Penulis D. Ahmad Pole
Anggota SPS/AMSI RI.
Perwakilan Sulawesi Tengah
KaBiro Morowali, Sulteng.
Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Perjalanan pentas pencalonan Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Morowali, bakal menyisikan Sandiwara Bertepuk sebelah tangan hingga harus melepas Diri. uniknya yang memiliki Perahu bersikap tenang tidak tampil sebagai Pemilik Perahu. Malah memasang diri menjadi penyerta semata.
Berangkat dari siapa yang akan tampil dan ditampilkan kembali kepada hak kuasa perintah pimpinan teratas, tidak lagi berdasar pada hasil survei dilingkungan masyarakat. Ironinya segelintir upaya dan track rekord kiat olah praktis menebar sisi lain kawan sedayuh. Tak tangung-tangung dihembuskan langsung di masyarakat, hal itu dilakukan guna menghilangkan jejak sang panglima yang telah maksimal membuat perahu bertambah besar, sengaja dihilangkan dan hanya dianggap sebagai kisah kontes perjuangan belaka, serupa kisah dalam bait puisi. Seirama Bedah syair lagu.
Situasi yang Sangat Unik, mempuni, disertai ragam tanya, tentu melahirkan pemikiran, bahwa perbuatan yang diperbuat hanyalah untaian ritme sejarah yang terlupakan.
Tidak dipungkiri, Walaupun dikemas dengan begitu indah sehingga tidak terlihat bila didalam kemasan itu, ternyata ada alur sejarah yang hingga saat ini seluruh lapisan masyarakat telah merasakannya, wilayah Morowali telah berdiri sendiri menjadi salah satu Kabupaten. Pedis ketika menikmati adukan merica, manis saat merasa gula, bungkam alias diam bukanya bisu namun mendramai gejolak suasana saat berada dalam galangan kapal yang sedang dihempas badai ombak yang begitu besar gelombangnya, Disulap seakan tidak terjadi kemungkinan bakal ada yang dikorbankan, tetapi mesti diketahui masyarakat saat ini masyarakat lebih awal mengetahui karena menyaksikan secara langsung apa yang sedang terjadi.
Luar biasa hebat proposional, pengendalian situasi baik yang bakal didepak maupun yang akan menepak.
Akankah terjadi hal itu ataukah trik politisasi yang sedang di poles Menjadi strategi agar pihak lain terperdaya dalam kontestasi Pilkada kedepan, terbuai lalu kemudian terkontaminasi dalam suasana hingga lupa bahwa situasi itu hanyalah stigma yang sedang di adopsi untuk dijadikan aji mumpung agar lawan atur langka mundur.
Fenomenal konsep kontra, kontrol dan penunjukan langsung ternyata fakta dalam situasi perjalanan pencalonan sejumlah BalonBup dan Wakil di proses pendaftaran para calon dalam kontes Pilkada mendatang.
Kaca mata Reportika menyaksikan langsung, Patut untuk disaluti sikap konsisten, toleransi, memperlihatkan rasa kekerabatan serta kekeluargaan, meski harus menutupi warna cat yang masih melekat di pakaian. Tetap memperlihatkan jiwa yang kokoh dalam pengabdian. Walau Harus dihadapkan dengan kegundahan.
Dekade Pilkada 2024 di Morowali sesuai hasil konfirmasi dan fakta dikuatkan dengan hasil pengembangan tanggapan masyarakat maupun argument langsung yang disampaikan sejumlah bakal calon
Dari hasil kesimpulan dan tanggapan membuahkan hasil, perjalan sejumlah calon dalam Pilkada mendatang khususnya di Morowali bakal mengukir sejarah Baru, serumah berbeda kendaraan. Malah Hebatnya lagi yang memiliki kendaraan tidak bersiap diri mengendarai, namun hanya dibonceng
Belum lagi Penyertaan diantara sejumlah calon yang telah mensosialisasikan posisi sebagai calon, dikalangan masyarakat, hingga merambah ke sejumlah penguasa partai di daerah, melakukan Silaturahim guna mendapatkan empati, perjuangan yang Rasional dan akuntabel ragam konsep Trik, beradaptasi tanpa pamrih. Nampak terlaksana menjadi aji pamungkas guna mempromosikan diri, Kontestasi Politik kali ini di kabupaten Morowali sangat molek disertai rasa geliat untuk dilihat secara langsung.
Uniknya, ada yang lepas landas tanpa berdasar pada hasil Survei ber komitmen untuk tidak berpisah pasangan. Isyarat simbol kesepahaman demi kebijakan yang telah terproses, selaras nada dering yang nyaring bunyinya. Walaupun sedikit gemas untuk didengarkan, apalagi disolakan, Nah itulah kekuatan Hak penuh pengendali profesional.
Perjuangan, pengorbanan lalu kemudian prospektif membesarkan Rumah yang begitu indah didesain harusnya menjadi referensi sejarah, sekilas berubah abstrak yang dikhawatirkan akan terendus pelan pelan lalu tersingkir dari titik koordinat yang tidak segampang membalik tangan untuk diperjuangkan, padahal telah menjadi sejarah nyata oleh masyarakat Morowali, hanya teranulir jadi rentetan simulasi pengorbanan diri semata.
Faktualisasi, Serumah beda Haluan kenyataan yang jelas bakal terjadi, bukan dilema atau stigma tetapi, situasi yang diramu kemudian dijadikan fatwa rangkaian alasan membelot, kemudian diolah menjadi Sari Patih keputusan mutlak untuk dipatuhi. Bukan lagi berdasar Regulasi aturan skema organisasi. Akan seperti itu. Jawabannya ada pada yang menyimak bukan lagi rahasia umum.
Landasan Upaya maupun sikap mengayomi bahkan hingga berserah diri demi tanah air hanya menjadi untaian pesan bukan Kesan sejarah.
Mau tidak mau sikap Tenang dan tegar dikokohkan untuk mengikuti irama yang telah dipoles menjadi alur proses Perpindahan Kemudi.
Pertanyaannya apakah mengikuti perintah ataukah harus berdayuh Sampan, seperti yang diungkapkan salah seorang no satu perwakilan rakyat “Saya selalu siap dengan keputusan yang diperintahkan, optimis pada tujuan menunggu hasil yang jelas tidak menutup kemungkinan Maju dalam pilkada sesuai dengan Semangat menyala lagi abangku.
Tetap semangat searah Jalan yang telah diatur”.
Alur ragam konseptual nyata yang diulas tersebut di Redam oleh sikap laku tenang dan proposional seorang birokrasi yang saat ini dalam fungsi tugas sebagai Pemimpin pemerintah dan masyarakat Morowali.
Menjadi jawaban dan kesimpulan dilema ataupun paradigma suasana alot yang sedang berlangsung diluar sana tidak terekam atau tersiar secara publik berkat terlaksananya Tanggung jawab memperjuangkan dan memperdulikan masyarakat baik yang berada di Kepulauan maupun daratan, membenah daerah sekaligus mengayomi semua lini guna kemajuan perkembangan Morowali kedepan. Dengan begitu lahir mufakat solid untuk mendukung sepenuhnya apa yang menjadi harapan masyarakat Morowali.
Bahkan masyarakat kesamaan persepsi untuk memberi dukungan penuh bila PJ Bupati ikut Dalam kontes Pilkada kedepan keyakinan masyarakat tersebut diselaraskan dengan upaya yang sesuai dilakoni Pj Bupati, melesat bersama untuk masyarakat Morowali hari ini dan kedepan.
Demikian