Reportika.co.id || Lampung Selatan, Lampung – Saat panen raya para petani akan merasa bahagia, karna yang di tunggu-tunggu telah tiba, namun ini beda ceritanya bukannya bahagia tapi saat panen raya padi pada musim rendeng ini malah sengsara.
Hal tersebut di alami bagian besar petani yang ada di kecamatan Palas kabupaten Lampung Selatan, ibarat sudah jatuh ketiban tangga, panen raya pada musim tanam I sungguh membuat para petani sengsara.
Disaat mulai Panen Padi mengalami roboh hampir merata, banyak hama, terutama hama wereng yang lebih menyakitkan lagi harga saat ini tak sebanding dengan modal yang di keluarkan.
“Saat panen ini petani sangat merugi, sudah banyak yang rubuh, di tambah harga yang tak sebanding,” ucap Dewa aji sastrawan, petani desa Bali agung Sabtu (11/5/2024)
Dewa yang juga ketua Gapoktan desa Bali agung juga menyebutkan karna banyaknya padi yang roboh, biaya operasional bertambah, dan hasilnya pun berkurang. Untuk biaya keluarkan untuk pekerja Rp. 100.000 perhari.
“harga padi di tengkulak untuk padi bulat Rp 5100/kg dan padi varietas panjang Rp 5200/kg,” tambah dia
Dirinya juga berharap kepada pemerintah agar dapat membantu petani untuk bisa menaikan harga gabah, supaya para petani bisa sejahtera menikmati hasil pertanian.
Sama halnya yang di katakan
Wayan Sudiarta, dirinya juga rasakan kerugian sebab karna banyaknya tanaman yang roboh hasilnya pun turun drastis.
“Bila tanaman padi normal 1/4 bisa menghasilkan 18 karung ini hanya mendapatkan 10 karung,” kata dia
Made.