Reportika.co.id || Kota Bekasi – Di hari HUT ke -27 Kota Bekasi yang jatuh pada hari minggu 10 Maret pasar Kranji yang belum selesai pembangunan para pedagang pasar kranji yang di tempatkan di penampungan TPS sudah kelelahan dan gulung tikar akibat belum jelasnya pembangunan.
Hal ini para warga pedagang pasar Kranji tidak punya energi berpura -pura gembira dan merayakan hari jadi Kota Bekasi.
“Suara kami sudah lelah teriak tidak didengar sudah masuk tahun ke 4 pasar kami di hancurkan atas nama revitalisasi garis miring keserahkahan.ucap warga pasar kranji,” ujar pedagang Pasar Kranji.
“Warga pasar proses pembangunannya pedagang tidak dilibatkan,informasi keterbukaan publik hanya harapan. Kami hanya disuruh menunggu dan sabar jawaban yang tiap minggunya tampa ada penjelasan.Lahan bekas pasar kini sudah tumbuh rumput liar setinggi tembok Pemkot yang tidak peduli.kata warga pasar yang sudah kelelahan berteriak,” ungkapnya.
Ketua RWP Pasar Kranji Mawan mengatakan, permasalah pasar kranji sangat merugikan pedagang dari catatan kami sebagai pengurus RWP hampir setengah pedagang sudah banyak yang gulung tikar dan bangkrut disebabkan kondisi pasar Kranji di penampungan TPS yang sudah tidak layak.
“Kondisi penampungan banyak yang ngeluh, Kemudian progres revitalisasi pasar Kranji yang tidak diketahui sudah sampai dimana kami belum tau progresnya,” ucapnya.
Wawan mengucapkan semoga di hari ulang tahun Kota Bekasi dari sisa tenaga. Harapan dan desakan kebutuhan hidup kami tetap mendoakan di usia yang ke-27 ini Kota Bekasi bisa menjadi tempat tinggal,tempat usaha yang nyaman bagi warganya.
“Selamat HUT Kota Bekasi Ke-27, Sehingga warga pedagang pasar kranji dapat kembali berkumpul dalam satu gedung dan perekonomian pedagang bisa kembali bangkit dan membaik,” ungkapnya.
‘Para Pejabat pemerintahan harus peka dan tidak abai mendengar keluh kesah warga,mampu merumuskan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat luas,” tutup Wawan.
(Sule)