Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Usman, Warga Morowali menuturkan jika Pemerintah harus fokus mulai dari Kecamatan Witaponda sampai Kecamatan Bahodopi jalan trans Sulawesi, mesti segera dibenahi oleh pihak yang menangani.
Menurutnya, jalan Trans Sulawesi mestinya harus jika perlu wajib untuk di perbaiki setiap tahunya, Agar tidak mudah rusak, seperti yang ada di wilayah kami, hanya berjarak meter ditemukan lagi jalan yang berlubang, bila tidak hati hati pengendera dihadapkan dengan Rumah sakit alias bisa celaka.
“Padahal bila melihat kondisi wilayah Morowali saat ini yang terpandang sebagai kawan wilayah industrial berkelas dunia wilayah Asia. Sudah barang tentu kondisi jalan sesuai dengan tataran itu. Namun yang terjadi saat ini sebaliknya jalan yang bertepatan di kawasan perusahan malah jalan itu yang rusak parah. Ini PR buat pemerintah terhadap pihak perusahaan,” tutur Usman.
“Bukanya menyoroti, namun fakta terjadi hampir 50 persen yang melintasi jalan kode wilayah plat nomor polisi. Contoh kode plat wilayah Sulteng DN tetapi yang melintasi jalan hampir rata rata kode plat dari wilayah lain. Nah bagaimana dengan bentuk pajaknya. Ini PR lagi buat pemerintah agar jalan trans yang berada di Morowali bisa mendapat kebijakan nila pajak sesuai penggunaan,” katanya.
“Seperti yang terlihat di Desa kami memasuki bila memasuki Desa Bansuei pengendara mesti hati hati karena jalanya berlubang. Padahal jalan ini merupakan jalan trans Jalan nasional. Mestinya jalan trans tidak bole berlarut larut dibiarkan kerusakannya karena utama difungsikan sebagai jalur umum antar Provinsi,” paparnya.
Hal senada juga dikatakan Agus warga Desa Topogaru, Jalan yang berada di Desa Topogaru, sangat memprihatinkan selain berlubang jembatan nya hanya dilapisi plat baja agar pengendara bisa memalui jembatan, ditambah lagi jalanya sudah berlubang seirama dengan lumpur yang tak pernah habis akibat imbas dari kendaraan berat milik perusahaan, lumpur menyelimuti badan jalan sehingga pengendara waspada keran menghindari agar tidak terpeleset.
“elain berhati-hati tentu waspada terhadap kondisi jalan karena bisa menyebabkan kecelakaan,” katanya.
“Selaku warga topogaru Tentu keinginan hanya bisa berharap agar pemerintah segera melihat langsung kondisi jalan yang berada di wilayah kami khususnya di Kecamatan Bungku barat. Kemudian jalan trans menjadi lintasan utama Kendaraan berat milik perusahaan, intinya sudah hampir 7 tahun belum diperbaiki oleh yang menangani,” Tandasnya penuh harapan
Di Kecamatan yang berbeda Bungku timur. Salah seorang tokoh masyarakat Garesa H Lutfia, menjelaskan keberadaan kondisi jalan yang ada di Desa nya sambil menunjuk lubang pinggiran jalan yang tepat di penurunan tanjakan Garesa, berdiameter hampir tiga meter nampak terbiarkan.
“Lalu berkata jalan ini di tanjakan ini hanya ditambal sulam namun tidak bertahan lama, makanya lubang yang berada disini jalan tanjakan Garesa semakin meluas tidak perna di timbun atau di perbaiki,” tuturnya.
“Memang ada perbaikan tambal sulam yang dilakukan instansi terkait namun tidak cukup 1 tahun hancur lagi. Padahal di tanjakan ini sering terjadi macet akibat bila bertepatan kendaraan berat berpapasan melintas di tanjakan, macet pun pasti terjadi. Kerena pera pengendara atau pengemudi harus mengatur posisi kendaraanya agar tidak mengenai lubang. Bila lubang itu terus dibiarkan dipastikan akan ada yang menjadi korban,” Pungkasnya.
Berbeda lagi kondisi jalan yang ada di Kecamatan bahodopi. Kondisi Badan jalan yang berjarak beberapa meter selalu menemuka lubang yang digenangi air menyerupai kolam ikan, bahkan bisa lagi menjadi kubangan kerbau.
Bahkan warga telah memberi istilah jalan Bahodopi plus kolam ikan.
“Di Bahodopi sangat parah, seperti kolam ikan,” Terang Warni warga Bahodopi yang kebetulan rumah makannya tepat berada didepan jalan yang ber lubang.
Hal itu di benarkan kepala Desa Bahodopi Bakri, S.sos yang akrap disapa bung Ucok, dimana jalan ditempatnya sangat rusak parah.
“Jalan berlubang seperti kolam ikan yang disampaikan warga itu memang benar. Tidak dipungkiri. Bisa dilihat langsung di Desa Bahodopi, namun saat ini Alhamdulillah pemerintah baik propinsi, kabupaten khususnya instansi terkait, telah mengarahkan tim teknisnya mengerjakan perbaikan sekaligus pembuatan drainase saluran air di bahu jalan guna mengantisipasi agar air tidak meluap hingga merembet ke badan jalan. Seperti yang terlihat saat ini mengerjakannya,” Tutur Ucok
“Kesyukuran kami sebagai pemerintah desa yang mewakili warga bahodopi hanya dapat dikata dengan ucapan bangga terhadap pemerintah kabupaten yang saat ini sedang dipimpin PJ Bupati Morowali. cekatan tanggap dan responsif melihat apa yang mestinya akan dibenahi dan dilakukan untuk kebutuhan sarana dan prasarana jalan sebagai akses cepat menuju tujuan,” katanya.
Jalan yang berada di Bahodopi saat ini selain dibuat drainase, jembatan/deker serta perbaikan lainya merupakan wujud keseriusan PJ Bupati dalam menggenjot wilayah kabupaten menuju wilayah yang lebih maju dan berkembang.
“Perlu diketahui bila macet terjadi sebelum memasuki area perusahaan ini disebakan adanya pelaksanaan perbaikan jalan. Para tim teknis pekerja sedang mengerjakan pekerjaan jalan seperti yang terlihat di Desa Bahodopi saat ini,” Himbaunya
“Selaku pemerintah desa, sangat mensupport reaksi cepat dari pemkab Morowali, yang telah berupaya semaksimal mungkin sehingga perbaikan jalan di Bahodopi saat ini sedang berlangsung pengerjaanya,
Jujur saja selama 5 tahun berjalan, baru kali ini jalan trans terpantau dan langsung diperbaiki, sudah barang tentu yang terlaksana Wujud bergerak cepat bekerja ikhlas. terlihat pelaksanaanya oleh pemerintah,” katanya
Darman