Pajak Gambir Tembung Semrawut, Camat Percut Sei Tuan Dinilai Gagal

Reportika.co.id || Deli Serdang, Sumut – Kabupaten Deli Serdang memiliki 22 Kecamatan dan diantaranya ada 3 Kecamatan yang dikategorikan memiliki wilayah dan penduduk yang sangat besar diantaranya Kecamatan Percut Sei Tuan, Tanjung Morawa dan Lubuk Pakam.

Dalam memimpin Kecamatan yang memiliki wilayah strategis dan masyarakat yang cukup padat tentulah harus memiliki sosok yang harus mampu memberikan dan memutuskan dalam hal kebijakan kebijakan yang harus dilakukan demi kesejahteraan dan kepentingan bermasyarakat.

Terkait hal tersebut tidak dilihatkan oleh Fitriyan Syukri selaku Camat PST ( Percut Sei Tuan) yang dipimpinnya.
Pasalny Fitryan Syukri dianggap gagal oleh masyarakat karena tidak mampu menertibkan lapak jualan PKL (Pedagang Kaki Lima) Pajak Gambir yang berada di pasar 8 Jalan Besar Tembung Bandar Klippa Percut Sei Tuan Deli Serdang kian hari semakin semrawut keadaannya.

Hal kekecewaan warga terhadap Camat Percut Sei Tuan ini terlihat adanya Spanduk – spanduk yang mengecam kinerja Fitriyan Syukri yang tidak bernyali dalam menyelesai masalah para PKL yang sudah meresahkan warga tersebut.
Bagaimana tidak, para PKL sudah membuat kemacetan jalan lalu lintas setiap harinya terutama pagi hari, belum lagi masalah limbah dari PKL itu yang mengakibat aroma bau busuk yang sangat mengganggu indra penciuman warga sekitar dan para pengguna jalan.

Warga yang kecewa telah memasang Spanduk di Jalan Pasar 8 Tembung, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli serdang. Spanduk berisi agar Camat Percut Sei Tuan dicopot, rupanya, warga kecewa kepada Camat Percut Sei Tuan sebagai perpanjangan tangan mantan Bupati Deli Serdang yang lama karena tak mampu menyerap aspirasi masyarakatnya.

Informasi diperoleh wartawan, Spanduk yang diduga dipasang masyarakat tersebut karena kecewa terhadap penertiban PKL Pajak Gambir yang tak terealisasi. Pemkab Deli Serdang sendiri dinilai tak bernyali terhadap PKL yang sudah membuat warga tak nyaman.

Spanduk tersebut berisi ungkapan kekecewaan warga kepada Camat Percut Sei Tuan, selaku perpanjangan tangan mantan Bupati Deli Serdang yang lama. Isi ungkapan warga yakni ”Bagaimana kami warga Pasar 8 Mau Dukung Mantan Bupati. Perpanjangan Tangan Bapak yang Dulu Aja Sampai Sekarang Belum Tepati Janji” dan ‘Janji 4 Bulan Bakalan Tertib..?? Eh..Masih Macet Juga. Hadeh. Pak Camat Mana Janjimu..??

Pantauan awak media di lokasi, para PKL tersebut berjualan sudah tidak beraturan lagi, mereka berjualan dengan hampir memenuhi badan Jalan baik itu Jalan Besar Tembung yang penghubung ke Batang Kuis maupun Jalan Pasar 8 yang menuju pemukiman warga sekitar, dampaknya masyarakat pengguna jalan sangat kesusahan untuk melintas baik itu kendaraan roda dua maupun roda empat harus mengalami kemacetan yang cukup parah terlebih saat pagi hari diwaktu masyarakat akan melakukan aktivitas kerja.

Salah seorang warga pengguna jalan yang mengendarai sepeda motor kepada awak media mengatakan, jika dijalan tersebut menjadi sering macet dan cukup menyengat karena sampah.

“Tiap hari lewat jalan sini bang, sudah macet aroma busuknya itu yang membuat kepala jadi pening saat terhirup hidung,” keluhnya.

Terkait hal semrawutnya kondisi PKL yang ada di Pajak Gambir Pasar 8 Tembung Percut Sei Tuan, Ketua LSM Lembaga Independen Peduli Aset Negara (LIPAN) Kabupaten Deli Serdang Pantas Tarigan ketika diminta tanggapannya menjelaskan bahwa Pemerintahan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang yang dipimpin oleh Fitriyan syukri selaku Camatnya dianggap telah gagal dalam memimpin, karena secara sengaja membiarkan kondisi PKL tersebut dalam keadaan semrawut terkesan tidak tertata dan tidak dapat mengelola dengan baik limbah yang diakibatkan PKL hingga menimbulkan aroma yang tidak baik bagi kesehatan warga yang melintas dan terlebih lagi penduduk setempat

“Camat Percut Sei Tuan harus segera menyelesaikan persoalan PKL ini, selain kemacetan yang ditimbulkan pada ruas Jalan Pasar 8 Desa Bandar Khalifah Pajak Gambir juga mengakibat aroma bau busuk yang sangat tidak baik bagi keberlangsungan hidup kalau ini dibiarkan saja, apalagi lokasi tersebut ada jalan utama yang banyak di gunakan masyarakat sehari harinya untuk melintas,” sebut Pantas Tarigan, Jum’at (25/01/2024).

“Apalagi Pak Camat Percut Sei Tuan itu pernah berjanji untuk menyelesaikan persoalan penertiban para PKL Pajak Gambir tersebut kepada masyarakat dengan mengatakan akan menertibkan para PKL di Pajak Gambir tersebut secepatnya, dan kalau tidak bisa saya tertibkan para PKL tersebut, maka saya akan mundur dari jabatan sebagai Camat Percut Sei Tuan,” ketus Pantas Tarigan yang juga sebagai Aktivis ’98 ini.

Masyarakat meminta kepada Pemerintahan Kecamatan PST untuk serius dalam menangani masalah PKL Pajak Gambir ini, agar segera menepati janji yang pernah disampaikan kepada masyarakat di Desa Bandar Khalifah khususnya yang ada di Pasar 8 Percut Sei Tuan.

“Camat yang menepati janjinya yang sudah diucapkannya kepada masyarakat berarti sudah mencerminkan Pemerintahan yang dipimpinnya mengayomi masyarakat apalagi peduli terhadap lingkungan, itu adalah menunjukkan para pejabat Pemerintahan Kecamatan Percut Sei Tuan memiliki integritas yang baik dalam ucapan dan perbuatan,” tegas Pantas Tarigan lagi.

Selain kerugian yang timbul dari perspektif agama, tindakan ingkar janji juga memiliki dampak negatif dalam kehidupan atau lingkup sosial. Bahaya jika seseorang mengingkari janji, mereka akan cenderung kehilangan kepercayaan dari orang-orang disekitarnya.

Salah seorang warga setempat yang namanya enggan ditulis kepada wartawan mengatakan,bSelain warga mempertanyakan ketegasan Camat Percut Sei Tuan A Fitriyan Syukri,

“Mana janjimu Pak Camat, yang katanya siap mundur jika tak mampu mengatasi PKL Pajak Gambir. Ingat Pak Camat, itu bapak ungkapkan kepada warga,” terang warga yang minta namanya dirahasiakan.

Keluhan warga selama ini tak digubris Pemkab Deli Serdang. Sudah beberapa tahun ini warga meminta Pemkab Deli Serdang supaya menertibkannya, namun tak kunjung ada realisasinya. Selain kesemrawutan yang ditimbulkan pedagang, sampah-sampah berserakan di badan jalan. Bau busuk yang menyengat juga mengganggu warga dan pengguna jalan.

Terpisah, Camat Percut Sei Tuan A Fitryan Syukry, saat dikonfirmasi melalui by phone dan pesan singkat WhatsApp perihal kondisi PKL di Pajak Gambir di Pasar 8 Tembung PST belum memberikan jawaban apapun hingga berita ini diturunkan.

Ramadhan
Sumber : suaraindonesia-news.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *