Reportika || Kab Bekasi – Kelakar Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) dalam acara pertemuan dengan pengurus majelis ta’lim Bekasi disorot sejumlah kalangan.
PKB menegaskan jika pernyataan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan tersebut merupakan bentuk keberpihakan kepada mayoritas warga Kabupaten Bekasi.
“Pernyataan Gus Imin murni bentuk keberpihakkan kepada warga Bekasi terutama pada angkatan kerja yang dibalut dengan nada kelakar. Kalau pernyataan ini kemudian diplintir sebagai bentuk penghinaan dalam pandangan kami rasa terlalu berlebihan,” ujar Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi Adi Rochadi, Selasa (20/12/2023).
Adi menjelaskan pernyataan Muhaimin Iskandar yang membenturkan megahnya mal di Bekasi dengan kondisi dompet warga merupakan bentuk keprihatinan atas kesenjangan sosial yang terjadi di berbagai kota besar di Indonesia. Menurutnya saat ini terjadi berbagai kesulitan hidup seperti kian mahalnya bahan-bahan kebutuhan, sempitnya lapangan kerja, hingga gaji pekerja yang tak kunjung naik. “Di sisi lain ada sekelompok kecil masyarakat yang menikmati pertumbuhan ekonomi karena punya aset dan modal yang luar biasa. Seperti lagu Rhoma Irama saat ini gambaran yang kaya makin kaya dan yang miskin kian miskin benar adanya,” ujarnya.
Berbagai kesulitan hidup tersebut, lanjut Adi dalam pandangan Muhaimin Iskandar juga dialami oleh warga Bekasi. Berdasarkan data BPS Jawa Barat jumlah pengangguran di Bekasi relatif tinggi yakni mencapai 10,32% pada tahun 2022. Jumlah ini merupakan nomor 4 se-Provinsi Jawa Barat. “Tren kemiskinan ini juga terus meningkat di mana tahun ini ada sekitar 202 ribu warga Kabupaten Bekasi yang masuk kategori miskin. Padahal di sisi lain, Kabupaten Bekasi ini merupakan pusat industri terbesar se-Asia Tenggara. Ini kan ironis,” katanya.
Sebagai kontestan Pemilu 2024, kata Adi, Muhaimin Iskandar tentu ingin menawarkan perubahan. Maka agak aneh jika kemudian pernyataan Muhaimin Iskandar di-framing menghina warga Bekasi. “Gus Imin adalah calon wakil presiden yang menawarkan perubahan agar ada perubahan nasib rakyat termasuk warga Bekasi. Jadi apa yang beliau sampaikan jauh dari niat menghina, melecehkan warga Bekasi seperti yang diframing oleh beberapa kalangan,” katanya.
Adi memahami jika menjelang kian dekatnya hari H Pemilu 2024 suhu politik terus meningkat. Semua kontestan akan dicari-cari kesalahannya agar memberikan keuntungan bagi kontestan lain. “Kami sadar bahwa seiring dekatnya Pemilu pihak-pihak kompetitor akan mencari-cari kesalahan Gus Imin. Tetapi sekali lagi kami yang ikut dalam acara itu tidak melihat niat dari Gus Imin untuk menghina dan melecehkan warga Bekasi,” pungkasnya.
Red