Caru Nawa Gempang Memberikan Energi Positif di Desa Bali Agung

Reportika.co.id || Palas, Lampung Selatan – Umat Hindu Desa Bali Agung, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, melaksanakan Ritual Nawang Gempang, ritual unik, yang di sebut juga sebagai upacara adat, untuk menetralisir suatu daerah dari semua bentuk musibah marabahaya.

 

Upacara yang di laksanakan di pura puseh kerti buana yang dihadiri umat Hindu warga desa Bali agung, dan dipimpin langsung oleh sulinggih. Sabtu 25/11/2023.

 

Ritual upacara nawang gempang, merupakan upacara adat, yang baru pertama kalinya di laksanakan oleh umat hindu desa Bali agung, mereka menyakini upacara adat, nawang gempang dapat membersihkan diri dan lingkungan dari semua bentuk kemalangan.

 

Karena sangat sakralnya, sampailah di puncak acara,dan disaat itu di guyur hujan deras, namun mereka tidak beranjak dari tempat duduknya, sebab hujan yang turun dipercaya sebagai salah satu berkah, sudah lama dinantikan turunnya hujan.

 

“Dengan apa yang dialami saat ini, dengan adanya Dur mangale, Dur memite, atau kemiskinan, paceklik, dan peristiwa yang terjadi adanya kematian, dengan bunuh diri, kita umat Hindu mempercayai arwahnya akan selalu mengganggu, maka harus di lakukan upacara membimusuda, untuk bersihkan tempat,” Ucap sulinggih kepada media

 

Sulinggih juga menambahkan dengan mengambil sebagian tanah Desa, roh-roh yang menempati akan kembali keasalnya. Upacara yang sangat unik dan sakral para peserta ritual tidak boleh  memakai perhiasan-perhiasan yang berasal dari logam, yang di yakini akan susah bila akan di kembalikan, yang kedua selama kita melakukan perjalanan menuju segara yang tepat penampungan arwah, tidak boleh berbicara.

 

Di tempat yang sama salah satu tokoh adat Made Sujane menjelaskan, upacara adat yang di gelar oleh umat Hindu Desa Bali agung memang yang pertama, dengan harapan di laksanakan ucapara adat untuk meruat Desa, atau membersihkan Desa, bisa membawa ketentraman, kedamaian, dan mendatangkan rezeki.

 

“Harapan kita usai di laksanakan upacara adat ini, bisa merubah desa yang tentram, jauh dari malapetaka, musibah, Selanjutnya di lakukan sesuatu pernyataan kepada umat, bagaimana kita berusaha untuk hidup yang baik, saling menghormati, kalaupun ada perbedaan, kita memanfaatkan perbedaan itu, sehingga tidak terjadi suatu perbedaan.” Kata Made

 

Umat Hindu menyakini, bahwa di dalam tubuh manusia, ada yang menempati, untuk itu, dengan upacara tersebut diri kita akan menjadi Narayana, sehingga tidak akan menjadikan tawanan di dalam tubuh kita.

 

Made.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *