Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Memasuki akhir tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Morowali tak hentinya mendampingi sejumlah tim baik dari Kementerian, Bappenas maupun PUPR Pusat bentuk tindak lanjut dari Hasil kesepakatan program pengembangan pembangunan kawasan produksi dan produktif yang mengarah pada sarana infrastruktur pembangunan secara umum serta program pemberdayaan masyarakat atas hasil manfaat dari SDA Morowali.
Berangkat dari SDA Morowali bukan lagi rahasia umum untuk disampaikan ke khalayak umum, daerah kabupaten Morowali merupakan wilayah terkaya yang telah memberikan dampak positif bagi negara melalui hasil pendapatan daerah yang dikelolah oleh pemerintah hingga membuahkan hasil yang gemilang. Bakan telah melahirkan pandangan positif Morowali penghasil aset terbesar dari hasil bumi nya.
Area kawasan produksi, produktif dan wilayah lingkar tambang perusahaan, hampir semua wilayah kecamatan se-Kabupaten Morowali lokasi atau lahannya masuk dalam cakupan tersebut, belum lagi dari setiap kecamatan se-kabupaten Morowali mempunyai keunggulan masing-masing atas hasil buminya baik itu dari hasil pertanian, kelautan maupun hasil produksi tambangnya.
Seiring berlangsung prodak program pembangunan Morowali yang saat ini sedang meroket untuk diperbincangkan karena hasil kekayaan alamnya.
Maka Kabupaten Morowali pun menjadi titik perencanaan kontruksi nasional, membuktikan keseriusan pemerintah kabupaten tidak tangung tangung menggenjot program pembangunan yang berskala nasional.
Fakta, salah satu Kecamatan di Morowali menjadi program perencanaan khusus berskala nasional, kategori “Kontruksi Nasional”
Terlaksananya perencanaan tersebut tidak terlepas dari kesanggupan pemerintah untuk mempersiapkan segala bentuk skala prioritas syarat wajib yang disiapkan sehingga pelaksanaanya terwujud, konsekuensi kolaborasi serta kesepahaman dan kordinasi yang dibangun mulai dari Pemkab, Pemerintah Kecamatan serta Pemerintah Desa yang bertanggung jawab sebagai pemilik wilayah.
Merupakan unsur kesatuan yang mempunyai hak sepenuhnya untuk menerima lalu melanjutkan progres program tersebut, sehingga tujuan perencanaan yang berskala nasional itu tidak hanya diatas kertas kesepakatan semata dan rencana belaka.
“Suatu kebanggaan yang perlu di acungi jempol, salah satu kecamatan dimorowali. menjadi titik tempuh proyeksi tersebut yakni kecamatan Bahodopi, wilayah tersohor dikenal sebagai negeri cuan yang dihuni dari berbagai etnis hingga kawasan wilayahnya saat ini menjadi idola setiap usahawan maupun para investor, pasalnya kawasan beserta hasil Bumi di wilayah Bahodopi bukan hanya investor yang memusatkan perhatian tetapi pemerintah pusat pun tak hentinya melakukan peninjauan yang berhubungan dengan projek program pengembangan sarana infrastruktur pembangunan secara umum,” Ungkap Salah seorang Tim Peninjau H. Prasetyo, Usai meninjau langsung 3 titik lokasi. Lokasi pembangunan Pesantren, TPU Bahodopi dan TPA.
“Terlaksananya bentuk program pembangunan baik yang menyangkut sarana infrastruktur maupun pemberdayaan masyarakat, dibutuhkan kesiapan yang matang mulai dari bentuk adminitrasi persyaratannya sampai kesiapan lahan atau lokasi, serta regulasi wilayah atau kawasan aman selain itu juga dibutuhkan kolaborasi kerja sama sehingga saat pelaksanaan program dilakukan,” Ujar Prasetyo.
Tanggapan yang sama juga ditambahkan salah seorang Tim kordinasi KIP. Dr. Haryy
Menyampaikan, keseriusan Pemkab Morowali memerhatikan daerah saat ini dapat dilihat langsung hasilnya, datangnya sejumlah tim yang berasal kementrian ataupun pihak lainya, yang memusatkan perhatian ke Kecamatan Bahodopi. Sudah barang tentu wilayah Bahodopi ini akan disulap sulam wajah sehingga tampil menawan.
“Sesuai dengan nilai hasil produktifitas alamnya. Nah tidak perlu diherankan bila akhir tahun ini pemkab disibukan gesit menggenjot program kerjanya. Termasuk mendampingi tim turun lapangan,” Terang Harry.
Seiring keseriusan Pemkab, tampak tak kalah gesit sejumlah Kepala Desa yang berada di kecamatan bahodopi, tercatat 7 Desa 4 desa diantaranya menjadi skala prioritas Pemerintah pusat, dari 4 Desa itu 2 Desa yang menjadi titik koordinat icon kota industrial dan bakal menjadi sentralisasi niaga domestik.
“2 Desa yang dimaksud merupakan kawasan dataran area lokasi desanya terbilang saudara (kembar Siam), karena berhimpitan Desa Bahodopi dan Desa Keurea tidak terbantahkan hingga saat ini keseriusan pemerintah desa Bahodopi dapat dilihat langsung bentuk program desa yang dilakukan, bahkan perubahan wajah desa mulai dari penataan jalan lingkungan, pembangunan sarana pendidikan, TPA ,TPU nampak wujud pembangunan nya. Wajar jika Bahodopi telah mulai mengawali berbenah merias wajah,” Tutur Harry.
Demikian pula yang dikerjakan salah seorang Kepala desa yang belum lama dilantik menjadi kades keurea Husni Abd Wahab.
“Jujur saja saya belum lama dilantik menjadi kades tentunya akan berupaya menyesuaikan diri dengan sejumlah senior kepala desa lainya untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai kades dalam pelaksanaan program pemerintah desa sesuai aturan yang telah ditetapkan, mengingat masih banyak yang mesti dibenahi dan diprioritaskan di Desa Keurea baik itu menyangkut hak butuh warga, pemberdayaan masyarakat, penanganan sampah, penataan lingkungan sampai dengan kebutuhan yang urgen dilingkungan masyarakat, semua cakupan itu merupakan program pemdes untuk dilaksanakan, dengan begitu wargapun merasa tidak diabaikan oleh pemerintah, namun perlu pula diketahui seluruh bentuk program pembangunan secara umumnya terlaksana tentu disesuaikan pula dengan anggaran dana yang telah ditetapkan, agar tidak menjadi ketimpangan penyalahgunaan anggaran,” tuturnya kepada Reportika.
“Selaku kades yang baru menjabat mengakui masih banyak yang harus disingkronkan dalam menjalankan program Desa, memaksimalkan keseriusan memerhatikan setiap kebutuhan warga apalagi desa Keurea masuk dalam titik koordinat wilayah pengembangan infrastruktur pembangunan, menjadi kewajiban pemdes untuk menyiapkan diri dan berkolaborasi melaksanakan program kerja membangun wilayah desa lebih mau lagi, siapa yang tidak bangga atau warga mana yang tidak ingin bila wilayah tinggalnya menjadi idaman atau idola setiap yang berkunjung. Untuk itu kedepan selaku kepala desa serta seluruh unsur pemdes, mengedepankan pengelolaan anggaran dana desa sesuai dengan mekanisme peruntukannya. Sembari mengatakan kedepan Desa Keurea akan dirias dipoles hingga menawan agar menjadi Desa yang mempunyai ciri khas khusus. Untuk mewujudkannya Pemdes akan terus melakukan kordinasi dengan pemkab mengusulkan perencanaan mulai dari jalan Desa (Pemukiman) jalan lingkungan, jalan produksi include dengan drainase. Program yang lebih mendasar yakni hak warga yang telah diprogramkan oleh pemerintah, lebih diprioritaskan agar tidak melahirkan asumsi hak warga tidak sesuai diberikan. Apalagi wilayah kami ini tepatnya yang berada di kecamatan Bahodopi sangat urgen dan kompleks sering diperhadapkan dengan hal yang tak terduga baik positif maupun negatif namun demikian selaku pemdes akan selalu berada pada koridor UUD dan peraturan pemerintah,”Tandas Husni.
Darman