Reportika.co.id || Sukabumi, Jabar – Suasana mencekam tiba-tiba menyelimuti kawasan Kampung Gunung Batu, Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Beberapa petugas berompi penyidik TPT terlihat keluar masuk dari dua rumah warga pada Jumat 17/10/2023.
Beberapa aparat kepolisian bersenjata lengkap nampak mengamankan lokasi dengan radius kurang lebih 20 meter dari rumah terduga teroris. Sekira pukul 17:14 WIB, para petugas pun meninggalkan tempat.
“Memang ada kejadian penggerebekan. Ba’da Jumat sudah ada ramai-ramai. Saya juga belum tahu pasti ini bada Jumat sekitar jam 14.00 kedengaran ada bisik-bisik penggerebekan, setelah itu sekitar jam 15:00 saya ditelepon Kabag Ops Polres Sukabumi Kota (Kompol Tahir Muhiddin) mau ada penggeledahan rumah katanya,” ucap Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandani kepada awak media Jumat 27/10/2023.
Dia mengatakan, sempat bertanya pada pimpinan Densus 88 yang ada di lokasi. Meski pertanyaan Dadan tak digubris, ia menduga ada warganya yang terindikasi teroris.
“Barusan Densus 88 menggeledah rumah warga saya ada dua orang, barusan juga minta keterangan dari Pimpinan Densus 88 tetapi tidak memberikan keterangan, tetapi ada warga Desa Kebonpedes yang terindikasi terorisme,” ujarnya.
Pihaknya sempat melihat surat perintah pemeriksaan. Menurutnya, kedua warga yang berinisial R itu diamankan pada Kamis 26/10/2023 malam sebelum terjadinya penggeledahan.
Adapun barang-barang yang dibawa yakni berupa buku, panah, golok, hingga panci. Menurutnya kurang lebih ada 10 kantong yang berisi barang pribadi kedua terduga teroris.
“Ya mungkin barusan ada barang-barang bukti, ada yang dibawa juga oleh Densus 88, tadi ada sepatu, tas, buku, panah, panci juga,” katanya.
Dadan menyebut, kedua terduga teroris bekerja sebagai guru madrasah dan pedagang warung. Pihaknya bersama BNPT sering melakukan sosialisasi di wilayah tersebut karena ada lima orang eks napiter.
“Memang kita juga sudah mensosialisasikan kepada masyarakat, tapi kita kecolongan juga nggak tahu bahwa apa dan terjadi ini (pengerebekan) lagi. Saya kurang tahu seratus persen ya, jadi belum bisa memprediksi ini terkait tahun baru, natal atau Pilpres,” pungkasnya.
Rinto Wahyudi