Reportika.co.id || Polman, Sulbar – Meresahkan dan mencederai profesi wartawan dan kewarganegaraan, lantaran munculkan sekolompok oknum yang mengatasnamakan diri sebagai wartawan secara bergerombol mendatangi sekolah yang mendapatkan kegiatan pembangunan fisik tahun anggaran 2023.
Dari penuturan pihak sekolah, Oknum mengaku wartawan tersebut mendatangi pihak sekolah untuk mempertanyakan kondisi pekerjaan fisik rehab sekolah, mereka datang itu seperti layaknya wartawan benarkan bahkan ada diantara mereka mengancam pihak sekolah kalau tidak dipenuhi keinginannya diancam akan diberitakan, padahal oknum itu hanya kedok, dan setelah pihak sekolah memberi sejumlah dana sebagai pembeli BBM oknum itu langsung meninggalkan tempat dan pindah disekolah yang satu ke sekolah yang lain secara door to door dan hampir setiap hari.
Oknum mengaku wartawan itu hanya datang duduk sejenak dan meninjau kondisi pekerjaan fisik ,bahkan ada diantara mereka sengaja membawa sidmat untuk mengukur besi kegiatan fisik tersebut seperti layaknya tim penyidik dan tim pemeriksa dari inspektorat dan BPKP, dan mengancam akan melaporkan hasil investigasi kepada APH, dan bagi sekolah tidak mau pusing lebih memilih memberi sesuatu berupa dana seperti dinginkan sekelompok oknum yg mengaku wartawan dan LSM.
Fenomena tersebut disampaikan sejumlah pihak sekolah yang enggan disebut identitasnya, karena takut kalau betul disampaikan oknum itu benar-benar benar dilaporkan, apalagi oknum tersebut membawa koran yang mungkin dibeli di eceran, diperlihatkan pihak sekolah tentang berita media dari daerah lain yang melangsir berita kasus penyelewengan dan hingga merugikan negara.
“Sebagai pihak sekolah, tentu kami melayani tamu siapapun yang datang kesini, termasuk teman-teman media dan LSM, tapi tolong untuk teman-teman, jika kami ada kegiatan, seharunya membantu kami dalam hap publikasi, jikalau memang terdapat kekeliruan yang harus dipertanyakan, kami pun siap, asalkan jalur komunikasinya yang baik, dan kami akan sangat berterimakasih kepada teman-teman media, maupun LSM, yang datang sebagai sosial kontrol,” pungkas pihak sekolah yang minta tidak dipublikasikan namanya.
“Kami juga bersedia, bila memang teman-teman ada yang memiliki temuan, tentu itu akan menjadi bahan evaluasi untuk kami, dan kami pasti terbuka,” tuturnya lagi.
“Tetapi ini yang datang, mohon maaf, banyak yang tidak mencerminkan sebagai seorang sosial kontrol, baik jurnalis, maupun LSM, malah membawa sidmat, mengukur-ngukur bangunan sekolah, memotret seenaknya, dan menanyakan kepala sekolah, kepala tulang dan lain-lain, malah ada yang mengancam akan melaporkan segala, tentu ini seperti penegak hukum,” tuturnya.
“Jadi kami selaku pihak sekolah, merasa sedikit risih dengan kehadiran oknum yang seperti itu, kalau sudah dikasih buat bensin langsung pergi, sekali lagi, yang tersebut merupakan oknum, dan kami sangat terbuka kepada kawan-kawan jurnalis, dan LSM yang datang bertamu,” tuturnya.
Oknum bersama kelompoknya datang secara bergerombol berboncengan, bahkan ada merental mobil datang di sekolah seperti layaknya wartawan benarkan karena memakai baju pelangsing lengkap dengan baretnya sehingga banyak meresahkan masyarakat khususnya pihak sekolah
(Andira- Sulbar)