Telan Anggaran Miliaran Rupiah, Proyek Talud Desa Keurea Morowali Diduga Asal Jadi

Reportika.co.id || Morowali, Sulteng – Desa Keurea yang mendapat kucuran dana Pembangunan Talud Jalan lingkungan yang telah selesai pekerjaannya. Namun pekerjaan dengan nilai anggaran miliaran rupiah tersebut menuai tanya dari warga setempat.

Pasalnya, hasil pekerjaan yang dilaksanakan pihak TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) Desa Keurea dianggap asal jadi alias amburadul, tidak sesuai dengan kucuran anggaran pelaksanaan pekerjaan, senilai Rp. 1,552.070.000.00, yang bersumber dari dana PBH tahun 2021. Tahun Anggaran 2022, dengan waktu pelaksanaan selama 3 bulan, sebagai pelaksana pekerjaan TPK Desa Keurea.

Agus yang mengaku warga setempat, dengan nada tegas mengatakan jika hasil pekerjaan tersebut jauh dari kata memuaskan.

“Melihat langsung hasil pekerjaan yang dilakukan TPK selaku Pelaksana, hasil yang telah dikerjakan fisik serta volume pekerjaan asal- asalan sangat disayangkan. Padahal jelas terurai dalam papan pengumuman yang ditetapkan tertera jelas nilai anggaran pekerjaannya, tentu saja warga menanggapi miring atas hasil pekerjaan yang dilakukan TPK disinyalir sengaja meraup keutungan dari sebagian nilai yang dikucurkan dalam pelaksanaan pekerjaan,” Tukas Agus.

“Kami meminta kepada instansi terkait yang telah mengucurkan dana atas pekerjaan talud di Desa Keurea, sesegera mungkin melakukan peninjauan sekaligus memeriksa langsung pekerjaan yang dilakukan TPK keurea, karena bila terbiarkan, maka sudah barang tentu penilaian warga ada udang dalam Bakso, bisa jadi konspirasi terselubung guna mendapatkan keutungan,” Cetus Agus.

Sikap yang sama bercampur kecewa nampak disampaikan Is masih warga yang sama asal Keurea Ril, dimana menurutnya melihat kondisi hasil pekerjaan yang dilaksanakan TPK, memungkinkan pekerjaan nya mengejar target agar cepat selesai, padahal hasilnya merugikan uang negara, sebagai warga tidak ada salahnya mengutarakan koreksi dan permintaan” baiknya pihak yang berkompeten terhadap pelaksanaan pekerjaan.

“Ada kesan terburu-buru, asal-asalan, kami minta para pihak segera melakukan pemeriksaan lebih mendalam, ketika benar menemukan temuan yang fatal, tentunya mekanisme pelanggaran diterapkan sehingga kedepan bisa menjadi contoh baiknya dalam pelaksanaan pekerjaan yang menelan anggaran miliaran setiap pekerjaan dikerjakan oleh Mitra kerja dalam hal ini Kontraktor, bukan TPK, selain mencoreng nama baik pemerintah Desa sudah pasti merugikan uang negara demi mendapatkan keutungan, nah bila kita ketahui bersama dalam bentuk item pekerjaan apapun yang menyangkut kucuran anggaran pekerjaan bersumber dari dana negara tentu yang dibutuhkan mutu, bobot, kwalitas pekerjaan, sehingga azas manfaatnya sesuai dengan yang diharapkan, jika pernyataan kami ini salah, kami siap untuk membuktikan sesuai fakta dan data lapangan,”Tandasnya.

Darman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *