Reportika.co.id || Morowali Sulteng – Memasuki Akhir tahun, tepatnya bulan Oktober 2023, Kantor DPRD Morowali dipadati Sejumlah Kepala OPD beserta stafnya, guna melakukan pembahasan perencanaan penggunaan untuk tahun 2024 mendatang.
Namun Ada sisi lain yang cukup menarik dan dan unik, ternyata pelaksanaan pembahasan tersebut dilakukan secara tertutup dan tidak bisa dihadiri selain yang masuk dalam daftar pembahasan, pihak lain termasuk awak media.
Diketahui Pembahasan tersebut tertutup bersifat Rahasia, bermula dari salah seorang Awak Media yang sedang asyik menjepret alias memotret untuk mengambil dokumentasi, saat acara dimulai, belum sempat untuk kembali memotret, tiba-tiba datang dua orang staf Panitia kegiatan, bersama salah seorang kamerawan Sekretariat DPRD, yang menyebut jika rapat tersebut tertutup
“Mohon maaf di ruangan ini dilarang untuk mengambil dokumentasi selain dari yang diundang, karena pembahasan ini bersifat Khusus,” ujarnya.
“Seperti itukah aturannya? mohon maaf bila tidak mengetahui karena bentuk pemberitahuan atau lembar pelarangan masuk tidak ada, bila memang aturannya seperti ini baik,” tutur awak media di Lokasi.
“Pengambilan dokumentasi yang baru saja dilakukan sudah terkonfirmasi sebelumnya terhadap sumber yang kebetulan hari ini terjadwal untuk melakukan pembahasan,” Ungkap salah satu wartawan kepada panitia.
Mengarah pada pengambilan dokumentasi Foto atau video itu menjadi salah satu fungsi tugas media untuk melengkapi fakta dalam pemberitaan. Kemudian setiap media tentu tidak terlepas dari Kode etik Jurnalistik dan UUD 40 tahun 1999 tentang pers, dalam mencari informasi atau investigasi di lapangan yang dijadikan berita kemudian disiarkan menjadi pemberitaan ke khalayak umum lingkup Publik.
Apalagi menyangkut Angaran Negara yang akan dikelola oleh Pemerintah walaupun sifatnya tahap perencanaan, sudah barang tentu masyarakat juga harus mengetahui hasil dari pembahasan anggaran tersebut sehingga jelas peruntukannya, Nah berkaitan dengan kegiatan pembahasan anggaran yang dilakukan di kantor DPRD Morowali tepatnya di ruang Rapat Pari Purna lepas terbuka semua pintu Terbuka bahkan sisi kanan dan kirinya nampak tersekat sekat, tentu saja bagi sebagian para tamu tidak menyangka bila dalam ruangan itu sedang terlaksana pembahasan anggaran, apalagi Tidak ada bagian khusus dinding atau sisi lain yang tertera pengumuman atau himbauan larangan untuk masuk keruang paripurna, namanya Rapat tertutup berarti ruangannya telah safety, alias tidak ada yang bisa keluar masuk selain dari yang telah terdaftar dalam pelaksanaan pembahasannya, ruang tertutup dalam pembahasan apapun apalagi sifatnya khusus berarti telah Siaga Siap Septi terhadap Kondisi situasi agar tamu maupun pegawai yang ada dalam lingkup Gedung kantor tidak berlalu lalang seenaknya, nah itulah salah satu alasan. Awak media mengambil dokumentasi.
Tidak lama kemudian berselang beberapa menit, salah seorang diantara panitia mengatakan, bapak Awak Media di undang Pak Sekwan, dengan gaya santai Awak Media mendatangi Sekwan DPRD Morowali yang sementara menyelesaikan tanda tangan, sebelum Bertanya Kepada Sekwan.
“Minta maaf bertanya, bapak Dari mana?,” tanya Sekwan.
“Dari media,” dari Media pak, Jawab salahsatu wartawan dilokasi.
Kemudian dijelaskan oleh Sekwan terkait rapat tersebut.
“Prinsipnya Setiap pelaksanaan Pembahasan yang dilakukan di DPRD Morowali, tidak dibolehkan pihak lain atau media mengambil Dokumentasi, karena sifatnya khusus, mengingat ada hal-lain yang tidak bole tersiarkan melalui pemberitaan,”Papar Sekwan.
Dan Awak media dilokasi pun menjawab penjelasan Sekwan tersebut.
“Baik pak, Fungsi dan tugas kami tentu mengacu terhadap UU Pers nomor 40 Tahun 1999, serta bentuk aturan Lainnya, pengambilan Dokumentasi ini tidak ada hubungannya dengan Pembahasan Anggaran, melainkan dari yang hadir dalam pembahasan ini ada 2 orang Sumber media, dengan begitu maka Kesempatan untuk mendapatkan foto dokumentasi ditempat pembahasan ini,” ujar media.
Kemudian Setwan memohon maaf kepada awak media, dan menyebut hal tersebut salah kaprah, kemudian mempersilahkan untuk melanjutkan tugas.
Darman
Rapat Tertutup Sekretariat DPRD Morowali Tak Boleh Diliput Media, Setwan : Ini Salah Kaprah
