Kemarau Panjang Harga Gabah di Palas Lamsel Meroket

Reportika.co.id || Palas, Lampung Selatan – Akibat kemarau panjang yang melanda wilayah Lampung Selatan Harga gabah dan beras di tingkat petani dan penggilingan terpantau masih melanjutkan kenaikan. Tercatat, harga gabah dan beras di bulan September ini melonjak ke level rekor

Informasi yang di peroleh awak media, di disejumlah penggilingan padi, di Kecamatan Palas harga gabah Perkilo gramnya mencapai Rp 6.900 sampai Rp 7.000. Hal ini diakui oleh salah satu pengusaha penggilingan padi di Desa Bali agung Kecamatan Palas Gunawan.

Menurut Gunawan dengan membeli gabah kering panennya Rp 6.900, sampai Rp 7.000 barangnya sedikit mungkin karna faktor kemarau hasil petani menurun sedangkan beras dia jual dengan harganya Rp 13 ribu sampai 14 ribu perkilo gram beras premium.

“Saya beli 6.900 sampai 7.000 tapi barangnya sedikit, biasa nya tiap hari klo panen saya bisa mencapai 50 ton, ini tidak ada,” kata dia, Kamis, (20/09/2023).

Dengan kondisi saat ini, dirinya juga mengakui stok gabah tempat usahanya berkurang, panen sebelum kemarau dirinya perhari bisa mendapatkan 50 ton. Dengan hasil panen para petani berkurang berimbas juga dengan usaha produksi penggilingan padi miliknya juga ikut berkurang.

“Dengan lahan satu hektar biasanya petani bisa menghasilkan 6 sampai 7 ton, saat hanya menghasilkan 4 sampai 5 ton perhektarnya.” ucapnya

Sementara itu UPT Pertanian Kecamatan Palas, Yusak Murjoko mengatakan panen pada musim gadu saat ini di perkirakan bisa mencapai dalam 2 kali masa panen, di karenakan para petani masa tanam ada di bulan Mei-juni sudah panen, yang tanam pada bulan Agustus di perkirakan bulan September-Oktober panen.

“Ini hanya sebagian mas yang sudah panen, yang tanam pada bulan Mei-Juni, sedangkan yang mulai tanam Juli-Agustus belum panen, di tambah dengan pasokan air yang kurang ini yang menjadi penyebab hasil panen petani berkurang, kita sama-sama berupaya dan berdoa, semoga hujan bisa cepat turun agar para petani bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” kata dia

Untuk itu, Yusak menegaskan jika saat ini adalah waktu yang tepat untuk terus meningkatkan produksi karena dengan harga yang bagus di tingkat petani tentunya meningkatkan gairah petani untuk terus bertanam.

Made

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *