Reportika.co.id || Kediri, Jatim – Sudah lumrah (Umum) bagi seluruh warga Republik Indonesia merayakan berbagai acara dalam rangka memeriahkan HUT RI, atau hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Dari mulai perlombaan, hingga arak-arakan menggunakan custom pahlawan dan terlihat gagah bak pahlawan di masa lalu, hingga yang lucu-lucuan dengan menggunakan daster, badut, dan lain-lain.
Namun, sebuah karnaval yang memperingati HUT Kemerdekaan RI di Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri, justru dibubarkan oleh pihak keamanan, mengapa hal itu terjadi?
Pihak kemanan beralasan, pembubaran karnaval tersebut karena waktu perizinan yang sudah melewati batas, padahal untuk mempersiapkan hingga pementasan karnaval tersebut masyarakat sudah mengeluarkan biaya besar.
Peristiwa pembubaran karnaval yang berlangsung di Kecamatan Kandat kabupaten Kediri tersebut, sontak mengundang protes warga yang mengaku sudah keluar duit banyak.
Warga mengaku, mereka menyewa sound sistem dengan harga yang mahal untuk sehari, sedangkan acaranya baru sebentar sudah selesai alias dibubarkan oleh pihak berwajib.
Tak hanya dibubarkan saja, mereka juga diperingatkan jika setelah acara tidak diperbolehkan untuk menyalakan sound system karena berpotensi mengganggu warga yang lain.
Hal inilah yang akhirnya diprotes oleh para penyewa sound system dalam acara karnaval tersebut.
Memang acara karnaval ini beda dengan biasanya, yang hanya berkeliling memakai pakaian adat atau lainnya.
Acara karnaval ini melibatkan sound system yang sangat besar dengan suara memekakkan telinga.
Di beberapa tempat mampu merusak rumah warga yang dilewatinya.
Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu karnaval dengan menggunakan sound system besar tidak diperbolehkan.
Karnaval dengan sound system inilah yang terjadi di kecamatan Kandat kabupaten Kediri yang pada akhirnya dibubarkan oleh aparat.
Hendrik Warga Kediri menyebutkan, jika soundsystem yang dipakai dalam acara tersebut memang terlalu besar, dan kemungkinan bisa merusak rumah warga, atau memecahkan kaca.
“Iya, itu memang dibubarkan aparat kepolisian, karena soundsystem nya terlalu besar, bisa memecahkan kaca rumah kalau volume nya segitu,” kata Hendrik.
“Pokoknya kalau dekat soundnya itu bisa pekak telinga kita, mungkin itu penyebabnya dibubarkan,” tutup hendrik.
Red