Medan  

Tak lagi Mempermasalahkan, Keluarga Korban Toko Roti Jofie Bakery Sepakat Selesaikan Secara Kekeluargaan

Reportika.co.id || Medan, Sumut – Keluarga karyawati Jofie Bakery (JB) diduga korban keracunan gas genset menyatakan tak ingin memperpanjang persoalan permasalahan kejadian yang dialami dua orang korban yang sebelumnya ditemukan tewas yakni Octavia Marlina Tampubolon (almh.) dan korban kritis Nurul Hasanah (19) di dalam kamar di toko roti yang berada di Jalan Veteran, Pasar 10, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, pada kejadian Selasa (4/7/2023) pagi

Pernyataan tak ingin memperpanjang permasalahan diungkap salah satu keluarga Korban ayah kandung dari Nurul Handayani, Edi Surya (57) didampingi Istri, Asnah dan anak lelakinya, Febriandi Syahputra saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Eshmun Jl. Marelan Raya No. 173 Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan. Rabu (5/7/23)

Kedua Orang tua dan saudara kandung Nurul warga Jalan Tanjung Mulia Medan Deli pun mengaku tertekan atas persoalan pertanyaan sebab akibat kecelakaan yang dialami putrinya.

Edi Surya menuturkan tak ingin memperpanjang dan mempersoalkan kecelakaan kerja yang dialami anaknya Nurul Handayani (19) lantaran memilih fokus dalam merawat dan mengurus anaknya yang masih dalam perawatan intensif.

“Kami mohon untuk tidak memperpanjang perihal kejadian yang dialami Anak kami, dan kami pun sudah sangat berterimakasih atas respon dan kepedulian management perusahaan membantu biaya perobatan anak kami selama dalam perawatan dirumah sakit,” ungkap Sang Ayah diaminkan istri dan anak lelakinya

Korban Nurul Handayani bersama istri dan anak lelakinya Febriandi Syahputra, Rabu (5/7/23).[/caption]

Sang ibu, Asnah menimpali bahwa Putinya Nurul saat ini membutuhkan perobatan dan perawatan serius atas apa yang dialaminya, dan pihaknya tak mau kalau persoalan penyebab kecelakaan yang dialami Nurul mempengaruhi penangangan medis atas kesembuhan Nurul.

“Kasihan anakku, dia butuh dirawat intensif, kalau terus diperiksa kami takut terjadi hal buruk terhadap kesehatannya, lagian pihak perusahaan sudah sangat membantu kami dalam penanganan biaya dan perhatian serius terhadap anak kami, kami mohon masyarakat tak usah lagi mempersoalkan kejadian yang dialami putri kami, kami sudah sepakat dengan perusahaan dan sangat -sangat berterimakasih kepada perusahaan,” ujar Edi.

Ibu Kandung Nurul turut menimpali bahwa anaknya saat ini membutuhkan penanganan serius dan kesembuhan agar segerah pulih seperti sediakala.

“Jadi kalau terus dipersoalkan kasihan anakku, terus diperiksa dan kamipun stres, jadi tolonglah jangan lagi dipersoalkan, anak saya sudah ditangani dengan baik dengan tanggung jawab pihak toko roti, jadi kami tidak ada persoalan lagi,”ungkap Asnah

Hal sama juga disampaikan Febriandi Putra selaku saudara lelaki Korban Nurul, baginya semua sudah tidak ada masalah, dan meminta kepada masyarakat agar jangan mudah menerima informasi yang tak benar

“Kami harap masyarakat jangan lagi menggiring persoalan ini menjadi persoalan yang merumitkan keluarga kami, dan kami nyatakan sudah selesai secara kekeluargaan antara pihak perusahaan dengan kami, dan biarkan adik saya menerima perawatan dengan baik dirumah sakit,” imbuhnya.

Tampubolon saat mencabut keberatannya kepada pihak perusahaan Toko Roti JB, Selasa (4/7/23) malam

Sementara itu, keluarga korban tewas Octavia Marlina Tampubolon warga Perdagangan Kabupaten Simalungun sudah lebih dahulu membuat kesepakatan untuk tidak memperpanjang insiden tewasnya Octa.

Keluarga Octa, melalui Pamannya, Jhonson C Sinaga menyatakan tidak mempersoalkan kecelakaan yang telah merengut nyawa kopanakannya tersebut dan telah menjemput jenazah almarhumah Octavia Marlina Tampubolon untuk dibawa ke kampung halamannya untuk segera dikemumikan.

Pernyataan tidak keberatan atas tewasnya Octavia Marlina Tampubolon disampaikan secara tertulis untuk diserahkan kepada pihak perusahaan Toko Roti Jofie Bakery pada Selasa (4/7/23) malam

Informasi telah berdamainya keluarga Octavia Marlina Tampubolon dibenarkan warga sekitar TKP dan Babinsa setempat, Sertu M. Adi Erlang.

“Setau saya keluarga Octa sudah sepakat dengan perusahaan,” ungkapnya.

Kabar berdamai itu diketahui olehnya dari keterangan salah satu karyawan toko roti Jofie Bakery saat berada dilokasi toko roti tersebut

“Tadi malam lah itu, informasinya begitu, dan enggak mempersoalkan lagi kelurga korban, soal yang lainnya saya enggak tau, maaf,” kata Adi Erlang mengakhiri.

Sebelumnya, warga Jalan Veteran Pasar 10 Medan Labuhan dikejutkan dengan adanya dua karyawan Toko Roti JB yang mengalami insiden mengakibatkan tewasnya satu orang karyawati dan hal itu diketahui setelah keduanya tidak merespon panggilan karyawan lain untuk membuka pintu toko roti tersebut.

Selanjutnya melalui warga, Melyana menghubungi manajer toko untuk memberitahu kalau toko belum dibuka karena dua korban tidak bisa dihubungi.

Saat pintu berhasil dibuka dan ternyata ditemukan Octavia Marlina Tampubolon dan Nurul Handayani sudah terkapar di dalam kamar yang tidak terkunci.

Saat dicek, Octavia sudah tidak bernyawa dan tubuhnya sudah dingin. Sementara itu Nurul Handayani masih bernapas dan langsung dievakuasi ke RS terdekat.

Ramadhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *