Reportika.co.id || Morowali Sulteng – Suasana Politik kali ini berada di zona bebas dan aman, kemana saja berpergian pasti akan dijumpai deratan baliho para petarung kursi DPRD dengan beragam pose nampak mewarnai kelengkapa kesiapan diri untuk mendapatkan simpati dari masyarakat.
Khususnya di Kabupaten Morowali, kondisi suasana pilcalek sangat menarik perhatian bahkan mengema menembus sampai kepolosok Desa, namun bila menyimak dan menelusuri strategi sejumlah Caleg ada sisi unik yang mengundang perhatian kalangan umum melebihi gaungnya proses pencitraan. Caleg.
Berikut reaksi fakta yang terjadi dilingkungan masyarakat, walaupun keseriusan caleg bersama tim melakukan sosialisasi namun tak segesit aksi para pendukung sejumlah Cakes (Calon Kades) yang bakal berjuang menjadi Kepala Desa di 2024, mendatang.
M.S Kinambuka, mengaku warga asal Tambuku kepada Reportika menilai hebatnya pemilihan kedepan unik dan luar biasa, uniknya bagi warga yang mengusulkan cakes tidak sehebat memberi dukungan ke caleg, kerena seorang cakes yang diunggulkan menjadi Kades Harus dilihat dari kapasitas cara memimpin menjadi penengah warga, mampu menjiwai atau berdaptasi, kemudian bagi yang pernah terpilih jadi Kades kemudian mencalonkan lagi maka dilihat dari hasil karya selama memimpin desa bentuk fisik fakta yang telah dilakukan.
“Nah dasar kriteria itulah yang akan menjadi referansi warga untuk mengusung Cakes bila kesanggupan calon seperti yang dijelaskan tersebut sudah barang tentu warga akan menjagokan lalu berkolaborasi nyatakan sikap untuk memilih sang calon, pemilihan kedepan bisa dikatakan murni politik, memilih keterwakilan rakyat dan yang memimpin rakyat,” Papar MS.Kinambuka
Tanggapan lain juga di sampaikan H. Balyan Bin Malkan mengaku warga Bungku Timur, menanggapi pilcaleg kali ini yang disertai hebohnya sejumlah peserta yang mencalonkan diri menjadi kades, suasana makin semarak baik tim ataupun keluarga yang mendukung Cakes, karna sekali jalan 2 sosok yang harus di promosikan, untung saja pemilihanya tidak bersamaan, andai saja bertepatan dikuatirkan akan ada yang salah memilih niatnya memilih Caleg untuk dicoblos malah Cakes yang terpilih.
“Nah baiknya diharapkan kepada para pendukung ataupun tim caleg sedapat mungkin ketika melakukan sosialisasi dapat memberi penjelasan yang akurat agar warga dalam pelaksaaan pemilihan pun tidak syarat faham. Maksudnya bisa dipetah kan Pilcaleg, Pilkades dan Pilkada, sehingga tidak terkolaborasi menjadi paduan sosialisasi para tim cakes maupun caleg,”Ulas Balyan.
Ditempat terpisah Abbu Abbas warga asal Bungku Pesisir juga menyikapi perhelatan pemilihan kali ini bakal seru, karena sebelum pilcalek dilaksanakan warga dihadapan dengan pilcakep jadi kami selaku warga khususnya yang bertepatan tahun mendatang pergantian Kepala Desa tentu mulai saat ini khususnya di Desa memilih 2 pilihan yang pertama Kepala Desa kemudian kedua Caleg yang berada di Dapil kami.
“Namun bagi kami selaku warga dalam proses perjalanan pemilihan yang diselengarakan kali ini baik pemilihan Caleg maupun Cakes kedepan yang diingkan warga menciptakan keselarasan serta memahami wujud dukungan yang diberikan masyarakat sehingga antara yang memilih dan dipilih dapat bersama merasakan hasil dari proses perjalanan program pemerintah yang berkelanjutan,” Tandas Balyan.
Darman